Siapa bilang hanya penonton dan suporter yang bisa meneriakkan chant buat nyemangatin pertandingan basket dalam Honda DBL with KFC East Java Series - North Region?

Tim dance dari SMA Cita Hati East misalnya, kompak bernyanyi untuk tim putra sekolahnya saat berhadapan dengan SMA Masa Depan Cerah Surabaya. 

Tak ingin berdiam diri, Cheetah -sebutan untuk tim dance SMA Cita Hati East- sampai bikin poster khusus untuk menunjukkan dukungan pada punggawa sekolahnya. “Go! Go! Cheetah,” tulis salah satu poster. Sementara poster lainnya berisi foto-foto para pemain yang sedang tampil. 

Konsep penampilan Cheetah juga mempesona. Mereka mengusung nuansa ala-ala angel dengan dominasi warna putih. Storyboard-nya pun didesain seakan-akan berada di atas awan. Dalam salah satu formasi, terdapat member yang menjadi fokus cerita. 

“Karena temanya "I Am 24k", yang ada di pikiran pertama kita itu emas, bersinar, terus konsep ala-ala angel, maka dari itu dalam satu sesi ada salah satu orang di depan storyboard yang shine brightly,” kata Kezia, ketua dari Cheetah. 

Meskipun Cheetah tampil penuh percaya diri, salah satu personel, Marcha Sharapova Rusli, merasa deg-degan dan nervous. Bukan takut keliru koreografi dance-nya lho ya. Melainkan khawatir karena kembarannya sedang bertanding basket menghadapi SMA Masa Depan Cerah. Adalah Ingvar Abramovich Rusli yang menjadi sumber was-was dari Marcha.

Yes, sang adik berlaga dalam Seri Surabaya pada Senin, 22 Agustus 2022, sementara sang kakak tampil mendukung lewat UBS Gold Dance Competition. “Jujur, deg-degan, karena aku takut dia [Ingvar] jatuh atau kena bola,” terang Marcha. 

Kalau SMA Cita Hati East punya cerita soal si kembar, konsep di atas awan hingga poster lucu, lain lagi dengan SMA Masa Depan Cerah. Persophone -sebutan dance untuk MDC- bawakan drama ratu yang kehilangan mahkota. 

“Jadi ada salah satu ratu yang kehilangan mahkotanya, padahal mahkotanya ini yang membuat dia punya kekuatan, bahaya banget kalau mahkotanya hilang dia bisa mengeras dan membantu. Makanya dance kita menggambarkan kita mencari mahkota itu bareng-bareng,” kata Donnata, ketua dari Persophone. 

Plot twist-nya, setelah mahkota ratu ditemukan dia tetap tidak bisa hidup kembali. Rupanya, Persophone ingin memberi kita pesan bahwa hal berharga bukan hanya benda saja. Melainkan juga berasal dalam diri sendiri dan kebersamaan teman.

“Makanya setelah kita kumpul dan peluk dia, baru dia bisa hidup kembali,” katanya. 

Kostum ala dewa-dewa Yunani milik Persophone itu juga dirancang sendiri. Mendapat sentuhan dari boyband K-Pop, kostum tersebut dipersiapkan hanya dalam waktu sebulan saja. “Cukup mepet tapi kita optimis penampilannya lancar,” pungkas Donnata.

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Ukir Sejarah! Putri Olifant Tiga Kali Jadi Ratu DBL Yogyakarta
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa