MAKASSAR - SMAN 2 Makassar (Smada) bisa tersenyum usai memetik hasil memuaskan saat menghadapi SMAN 1 Pinrang (Smansa). Kuatnya pertahanan kedua tim membuat mereka saling berjibaku dalam melakukan serangan. Namun adanya variasi penyerangan yang apik, Smada berhasil unggul tipis 28-24.
Smada dan Smansa sama-sama bermain solid di dua kuarter pertama. Poin demi poin berhasil dikumpulkan keduanya sehingga saling kejar mengejar perolehan poin. Pemain dari kedua tim yang duduk di bench ikut merasa resah dengan rekan setim yang jatuh bangun membendung serangan. Smada yang dikenal memiliki pemain dengan semangat yang tinggi tetap bisa unggul 10-9 di paruh pertama.
Memasuki kuarter tiga, Smada berhasil memanfaatkan turunnya performa Smansa. Mereka berhasil menambah 11 poin di kuarter ini. Kuarter akhir jadi momen paling menegangkan bagi kedua tim. Smansa yang tak ingin angkat kaki, coba memperbaiki permainannya. Smansa berhasil menambah 11 poin di kuarter empat.
.JPG)
Satu menit sebelum buzzer berbunyi ketegangan memuncak. Saat menginjak under twenty second, pemain Smada melakukan personal foul yang memberi kesempatan untuk Smansa Pinrang menyamakan kedudukan. Sayang, Muh. Rifaldy Maulana gagal memaksimalkan tiga peluang free throw. Kegagalan Rifaldy dalam memaksimalkan peluang harus berbuntut pada kekalahan timnya di pertandingan penutup hari ini.
Puas dengan hasil main timnya, Tutut Hardiyanti, asisten pelatih SMAN 2 Makassar, berterima kasih kepada para pemainnya. Tak hanya itu, ia juga berharap agar timnya mampu mempertahankan tren positif itu.
“Pemain lawan hari ini sangat lincah, kami kewalahan menjaga pemain mereka. Tapi saya percaya anak asuh saya bisa mengatasinya. Semoga ke depannya mereka masih konsisten seperti tadi,” pungkasnya.
Hasil lengkap statistik dan profil pemain pada pertandingan ini klik di sini
