Hebat dan Konsisten. Itu dua kata yang tepat untuk disampaikan pada Brylia Tumanduk. Seorang student athlete asal sekolah Manado Independent School yang berhasil menyabet gelar All-Star tiga kali secara beruntun sejak 2018.

Bukan hal mudah untuk mencapai prestasi ini. Brylia, sapaan akrabnya, mengaku dirinya sempat beberapa kali merasakan tekanan. Terutama saat pertama kali ia merasakan euforia Honda DBL Camp pada 2018 silam.

“Pertama kali aku ikut camp, tahun 2018, itu benar-benar penuh tekanan. Awalnya memang berniat have fun saja sebelum berangkat camp. Tapi saat masuk 50 besar, kemudian 24 besar, tekanannya semakin terasa. Apalagi aku masih kelas X (sepuluh) saat itu,” tuturnya.

Meski demikian, Brylia senang dirinya terpilih menjadi salah satu All-Star di tahun pertamanya mengikuti liga basket pelajar terbesar se-Indonesia ini. Sebagai pemain rookie, titel All-Star merupakan hadiah untuknya.

Tidak berhenti di situ, Brylia kembali mendapuk All-Star di tahun-tahun berikutnya. “Aku nggak nyangka bisa kepilih sampai tiga kali. Awalnya aku takut namaku nggak terpanggil saat pengumuman. Puji Tuhan, namaku jadi yang pertama dipanggil,”

Dara yang saat ini melanjutkan pendidikan di kampus Universitas Pelita Harapan itu menuturkan, pencapaian ini merupakan salah satu checklist dirinya yang berhasil ia penuhi. Ia berhasil membuktikan keseriusannya di basket membuahkan hasil.

Ia mengungkapkan sudah berminat bermain basket sejak berumur empat tahun. Itu terus ditekuni hingga saat ini. “Dapat All-Star tiga kali itu benar-benar dream come true. Harus tanggung jawab dengan titel ini,” ucapnya.

Lebih lanjut, prestasi Brylia di basket juga membantu menopang akademiknya. Sejak SMA, ia mendapat beasiswa melalui jalur prestasi basket. Berlanjut hingga kuliah, prestasinya yang gemilang ini juga membawanya bisa berkuliah di UPH.

Status student athlete kini benar-benar melekat di dirinya. “Saat SMP, tim basketku nggak pernah kalah. Berkat itu, aku ditawarkan beasiswa sewaktu SMA. Kemudian UPH juga menawarkan aku beasiswa juga ketika lulus SMA,” aku Brylia.

Di tahun terakhirnya berpartisipasi di Honda DBL, tugasnya kini tinggal satu. Bertanggung jawab dengan prestasi yang berhasil ia tuai di basket, sambil melanjutkan kuliahnya di jurusan Teknik Industri.

“Aku nggak cuma ingin berprestasi di basket, tapi juga di akademik. Aku ingin bertanggung jawab sama dua hal itu, karena dua-duanya berhubungan. Selebihnya, aku akan tetap lanjutkan prestasiku di basket juga lewat kompetisi lain,” pungkasnya. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game