DBL Play Skills Competition sudah menginjak hari keempat. Persaingan semakin sengit antara peserta. Mereka mulai menunjukkan talentanya dalam fundamental basket. Namun, ada yang menarik dari nama-nama peserta kompetisi kali ini.

Tsabit Sadewo, jadi salah satu peserta di DBL Play Skills Competition yang datang dari sekolah asal paling jauh, yaitu Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Malaysia. Cowok kelahiran Jakarta itu mengaku, dirinya memang tertarik mengikuti Honda DBL sejak lama. Sayangnya, ia harus pindah ke Malaysia ketika menginjak kelas X.

“Aku memang sudah tertarik sama DBL sudah lama, sejak SMP. Dari situ sudah ada keinginan untuk main di DBL saat SMA nanti. Sayangnya, kelas X SMA harus pindah ke Kuala Lumpur untuk ikut orang tua. Memang belum rezeki main di DBL,” terangnya.

Pebasket yang akrab disapa Dewo ini juga mengaku, meski tidak bisa berpartisipasi di liga pelajar terbesar di Indonesia ini, dirinya senang dengan adanya DBL Play Skills Competition. Bagi Dewo, ini jadi salah satu kesempatan emas untuk mengikuti kompetisi virtual ini.

“Tahun 2020, ada DBL Play Skills Challenge pertama kalinya, aku seneng banget. Waktu itu aku pertama kalinya ikut DBL. Jadi, sekarang diadakan lagi, aku juga nggak mau ngelewatin kesempatan ini,” lanjutnya.

Tidak hanya itu, Dewo juga merupakan siswa pertama dari sekolahnya yang mengikuti DBL Play Skills Competition. Hal ini membuat teman-teman di sekolahnya juga memberikan dukungan untuk Dewo. “Teman dan orang tua benar-benar support banget. Mereka juga sebenarnya udah tau DBL, jadi mereka juga mendukungku. Itu yang buat aku termotivasi banget,” cetusnya.

Dewo sendiri memang sudah lama menekuni dunia basket. Berawal dari ajakan temannya, ia memilih basket sebagai olahraga favoritnya hingga kini. Lebih lanjut, Dewo menganggap basket sebagai olahraga yang cocok untuk dirinya.

“Awal mulanya diajak teman SD bermain basket saat sedang reunian. Kemudian, lama-lama aku berpikir sepertinya seru juga main basket. Jadi, yang awalnya saya main futsal, sekarang hobi main basket,” tambahnya.

Di DBL Play Skills Competition kali ini, Dewo mengaku dirinya lebih berhati-hati dalam mengerjakan setiap misi. Kegagalan di tahun sebelumnya membuat dirinya harus lebih matang dalam mempersiapkan diri. Sebab, kompetisi semakin sengit untuk mendapatkan titel Best Player.

“Aku sangat hati-hati untuk mengerjakan challenge kali ini, karena kalau gagal atau gerakannya nggak sesuai bisa nggak dapat poin sama sekali. Sampai saat ini aku selalu latihan dulu sebelum mulai merekam supaya dapat ritme yang mulus ketika melakukan challenge,” tandasnya. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game