Jalan yang dihadapi tim putra SMA Sunodia Samarinda untuk bisa mencapai babak puncak Honda DBL 2021 East Kalimantan Series terbilang tanpa kendala berarti. Tim besutan coach Henz Hendri itu mampu menunjukkan tajinya sebagai tim kuat sejak game pertama.

Sunodia akan berjumpa finalis musim lalu, SMAN 1 Balikpapan. Laga ini akan digelar di GOR Sempaja, Jumat (4/2). Sebelum menyimak pertandingan seru ini, berikut perjuangan Sunodia mulai awal hingga mencapai partai puncak.

 

Vs SMAN 2 Tenggarong

Tim putra SMA Sunodia Samarinda benar-benar tampil trengginas di laga penutup hari kedua Honda DBL 2022 East Kalimantan Series. Melawan SMAN 2 Tenggarong (Smada), Sunodia bisa mencetak skor yang fantastis. Laga yang digelar di GOR Sempaja ini berkesudahan dengan skor 7-87.

Keberhasilan Sunodia meraih kemenangan ini seakan membayar kegagalannya di musim lalu. Sebab di musim 2019, Sunodia terpaksa pulang lebih awal karena kalah di pertandingan pertamanya saat bersua SMAN 8 Samarinda.

Skuat Sunodia tampil lepas sejak tip off dilakukan. Mereka berhasil memanfaatkan kelemahan di lini pertahanan Smada. Buruknya koordinasi pertahanan Smada membuat Sunodia menggila sejak kuarter pertama. 24 poin dicetak tim besutan Hendri Hongkowijaya itu.

Salah satu kunci kemenangan Sunodia di pertandingan ini adalah efektivitas serangan yang dibangun. Selama 40 menit jalannya pertandingan, Sunodia melakukan 54 kali percobaan poin dan 33 diantaranya berhasil membuahkan poin. Tak heran jika Sunodia punya rasio field goals sebesar 61 persen.

Garangnya serangan Sunodia diikuti solidnya lini pertahanannya. 12 defensive rebound dan 23 steals jadi bukti betapa kuatnya defense dari Sunodia.

Di pertandingan ini, ada lima pemain Sunodia yang mengemas dua digit poin. Mereka adalah Sean Arya (18 poin), Billy Agustinus (14 poin), Leon Agustinus (13 poin), Alexander Atmadjaja (13 poin) dan Theo Darma (10 poin).

Vs SMA YPK Bontang

Sejak kuarter pertama, kedua tim silih berganti meluncurkan serangan. Sunodia tampak berambisi sejak awal. Mereka cenderung bermain ofensif sejak tip-off. Di sisi lain, YPK sebenarnya tak jauh berbeda dengan Sunodia. Tapi, kurang tenangnya para pemain YPK membuat poin mereka tak seperti Sunodia.

Terlebih, YPK kerap miskomunikasi saat menyerang. Kesempatan untuk mencetak poin malah jadi turnover yang menguntungkan Sunodia. Tak hanya itu, berbagai kesalahan mereka bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain Sunodia. Pada paruh pertama, Sunodia berhasil memimpin jauh (27-9).

Di paruh kedua YPK coba bangkit. Mereka melakukan rotasi pemain dan merubah ritme permainan. Mereka lebih berani bermain terbuka. Komunikasi antar pemain juga lebih solid ketimbang paruh pertama. Di sisi lain, Sunodia coba menurunkan tempo permainannya. Tapi, YPK masih belum bisa mengejar ketertinggalannya. Hingga buzzer dibunyikan, Sunodia masih bisa menjaga keunggulannya.

Pada laga ini, Theo Darma Mourienes dan Sean Arya jadi penyumbang poin terbanyak tim putra Sunodia. Theo yang bermain selama 29 menit 27 detik, membukukan 13 poin. Sedangkan Sean yang memulai pertandingan dari bangku cadangan turut mencetak 11 poin.

Salah satu kunci kemenangan Sunodia di siang hari ini adalah kemampuan tim besutan Coach Henz Hendri memaksimalkan tiap peluang yang didapat. Dari 33 peluang yang didapat, 16 diantaranya berhasil dikonversi penggawa Sunodia menjadi poin.(*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game