Tim putra SMAN 1 Surakarta belum berhasil melangkah lebih jauh di Honda DBL Central Java Series 2019 lalu. Harapan mereka melaju ke final pupus usai dikalahkan oleh SMAN 4 Surakarta. Untuk mengarungi musim baru Honda DBL seri Jateng, skuad dengan julukan Smansa Surakarta ini mendatangkan pelatih baru. Yaitu Harry Cahyono.

Coach Harry mengakui, di masa pandemi, terutama satu tahun belakangan, banyak kendala yang ia hadapi saat melatih Smansa. Dimulai dari sulitnya mendapatkan izin latihan hingga mempererat kekompakkan tim.

“Tugas utama kita adalah membangun kekompakkan dan mental tim untuk bertanding. Saat PPKM mulai dilonggarkan, kita buat jadwal rutin latihan dan menjalani uji tanding dengan beberapa sekolah di Solo,” terangnya.

Pelatih berusia 41 tahun itu juga menambahkan, Honda DBL jadi kompetisi pertama yang dimulai belakangan ini. Hal itu membuat dirinya harus mampu membangun mental tim dari awal. Ditambah, ia belum lama menakhodai skuad Smansa.

Namun, coach Harry punya cara sendiri, guna melakukan pendekatan dengan anak didiknya. "Saya sesekali ikut kumpul bareng mereka sekedar tukar cerita. Dari situ ternyata saya sadar wes tuo tenan jebule, tak kiro masih muda (ternyata saya sudah tua, saya kira masih muda),” candanya.

Dari caranya membangun chemistry ini, coach Harry mengakui dirinya semakin mengetahui sifat para pemainnya. Selain itu, mantan pelatih SMA Kalam Kudus Sukoharjo ini juga memberikan masukan terkait dengan kesibukan anak asuhnya menjadi seorang pelajar sekaligus student athelete.

“Anak-anak banyak membicarakan Honda DBL, pelajaran, dan lain-lain, lah. Saya sebagai pelatih memberikan masukan terkait sekolah mereka, untungnya mereka bukan anak-anak yang kecanduan game, jadi bisa membagi waktu dengan baik antara sekolah dan basket,” cuapnya.

Saat melatih Smansa Surakarta, coach Harry juga dibantu oleh asisten pelatihnya, Arka Sukma Aji. Kalau coach Harry lebih berfokus pada individual skill dan teamwork, coach Arka bertugas untuk melatih fisik dan mental tim.

“Kalau pemain sudah kena mental, performa di lapangan bisa turun. Apalagi kalau mereka grogi atau panik, selesai sudah. Arka membantu saya untuk membangun mental tim. Karena modal utama ikut Honda DBL adalah mental,” jelasnya.

Terkait dengan targetnya di Honda DBL musim ini, coach Harry belum mau banyak berkomentar. “Saya belum patok target untuk musim ini. Yang terpenting anak-anak fokus latihan dulu supaya bisa bermain keras, bukan bermain kasar,” tungkasnya. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024