Sejarah kerap tercipta di perhelatan Honda DBL musim 2021-2022. Salah satunya dari seri Ibu Kota. Pada gelaran Honda DBL 2021 DKI Jakarta Series, SMA Bukit Sion mencatatkan sejarah. Sebagai tim pertama yang juara tiga kali beruntun alias three peat champion selama gelaran Honda DBL seri DKI Jakarta bergulir sejak tahun 2011 silam.
Namun, trofi ketiga beruntun Buksi (julukan SMA Bukit Sion) itu tidak diraih dengan mudah. Memang Buksi datang dengan status juara bertahan, ditambah bekal gelar back to back champion. Kendati demikian, mereka sempat terseok kala berjumpa SMAN 6 Jakarta di partai Fantastic Four. Bahkan, mereka hampir tidak lolos ke final seandainya tembakan Bagas Rizky Utomo masuk untuk merubah keadaan yang pada waktu itu berakhir 26-25 buat Buksi.
Baca Juga: Mahakam Nyaris Hentikan Rekor Buksi
Tapi, ketangguhan anak-anak Buksi ini patut diapresiasi lebih. Apalagi, bisa dilihat siapa dibalik bangku kepelatihan Buksi lalu. Yaitu Jap Ricky Lesmana. Pelatih dengan karakter khas yang keras itu langsung berbenah usai laga semifinal. “Saya marah sekali ke anak-anak, mereka jemawa, mereka merasa di atas angin, itu tidak sesuai dengan karakter Buksi,” tegasnya.
Secara persiapan, anak-anak Buksi memang tidak panjang. Coach Ricky menyatakan, bahwa fokus latihan timnya baru dimulai satu bulan menjelang Honda DBL DKI Jakarta Series. Hanya saja, ia memang sudah tahu materi timnya buat musim ini. “Selain Aaron dan Pasha, saya udah tahu pemain saya, tapi satu tahun lebih tidak ada kompetisi itu terasa sekali buat saya, saya langsung menggeber latihan mereka,” terangnya.
Baca Juga: Three Peat! Ibu Kota Masih Milik Buksi
Untuk latihan sendiri, coach Ricky memang mengaturnya dengan baik. Biasanya, tim asal Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu berlatih empat kali dalam seminggu. Setiap sesinya bisa sampai 3 jam. Materinya sendiri fundamental maupun ulasan strategi untuk di lapangan. “Saya yang penting terus melakukan pengulangan,” cetusnya.
Di luar latihan, coach Ricky memang selalu mempercayakan permainan pada para pemainnya. Bisa dibilang 90 sampai 95 persen roster Buksi baru terjun di Honda DBL. Hanya Aaron Nathanael dan Rafael Pasha saja yang sudah berstatus pemain senior. Namun, pelatih yang sudah pernah dua kali masuk skuad DBL Indonesia All-Star pada tahun 2013 dan 2018 itu selalu bisa memaksimalkan potensi yang ada pada pemainnya.
“Pemain harus punya kehebatan lebih di satu poin. Kayak Ryan dan Daniel dua-duanya masih kelas X. Matthew juga, tapi saya percaya potensi mereka bisa dikembangkan supaya mereka juga punya daya juang tinggi buat tim,” tuturnya.
Baca Juga: 4 Momen Istimewa Buksi Menuju Three Peat, Ini Dia Faktanya!
Pun demikian, untuk musim selanjutnya. Coach Ricky sudah persiapkan tim baru. Soalnya, Aaron dan Pasha sendiri hampir dipastikan tidak bisa membela Buksi karena sudah melanjutkan ke jenjang berikutnya. “Di beberapa pertandingan kemairn kan saya juga coba tanpa dua pemain senior, itu untuk membangun kepercayaan diri dalam pemain dan juga tim,” tandasnya.
Untuk musim depan sendiri ia mengaku sudah dapat dua pemain, dari klub Gading Muda. Dengan amunisi yang ada coach Ricky sangat menggebu bisa menorehkan sejarah baru, empat kali beruntun juara seri Ibu Kota. “Saya lihat tim kurangnya dimana, saya bakal tambal dan kejar itu,” pungkasnya. (*)