Penantian Tiga Tahun

| Penulis : 

Tim putri SMA Kharisma Bangsa bakal melakoni pertandingan terakhirnya di Honda DBL 2021 Banten Series berjumpa UPH College di partai final, Sabtu (11/12) hari ini. Laga puncak ini, jadi penantian selama tiga tahun skuad putri Kharisma Bangsa berlaga di final. Setelah dua musim terakhir keikutsertaannya di Honda DBL seri Banten.

Di final pertamanya sepanjang sejarah tim, mereka dihadapkan dengan salah satu nama besar di jajaran seri Banten, yaitu UPH College yang berstatus sebagai juara bertahan. Ini merupakan pertemuan pertama kedua tim di Honda DBL seri Banten. Secara torehan prestasi kedua tim, jauh berbeda. Kharisma Bangsa baru dua musim terakhir ikut di Honda DBL. Sebaliknya, UPH College sudah mengantongi 4 gelar trofi mayor Honda DBL seri Banten.

Hanya saja, tim polesan Ludovika Ajeng telah menunjukkan pencapaian yang signifikan di tiap musimnya. Di debut awal pada tahun 2018 mereka harus puas angkat koper di babak awal. Setahun setelahnya, mereka menggemperkan publik. Kharisma Bangsa tembus semifinal. Dan di tahun ketiganya (2021), mereka sukses melesat ke final. Torehan tersebut tentunya harus jadi catatan khusus bagi UPH College.

Di lain hal, jika menilik statsitik musim ini, Rayasa Mario dkk juga patut mendapat pengawasan lebih. Sepanjang dua laga yang telah dilakoni, Kharisma Bangsa telah mencetak 120 poin. Kontribusi starting five dan bench mereka juga seimbang. Itu terlihat 45 poin skuad Kharisma Bangsa berasal dari bench player mereka.

Ditambah, dari sisi rebound, penggawa Kharisma Bangsa telah membukukan 113 kali rebound, 61 diantaranya dihasilkan ketika sedang menyerang (offensive rebound) di paint area lawan. Secara individu, mereka punya seorang pemain andalan. Salah satunya Nabila Maharani, center bernomor punggung 1 itu, begitu efektif di bawah ring lawan.

Catatan field goals-nya berada di angka 38,5 persen. Ditambah total 36 rebound sudah ia kemas sepanjang dua laga terakhir di gelaran Honda DBL seri Banten musim ini. Menghadapi UPH College, Ludovika Ajeng, pelatih kepala Kharisma Bangsa menanggapi final pertama anak didiknya ini dengan serius.

Baginya ini partai hidup mati. Semua perjuangan yang dibangun, baik sebelum maupun saat berjuang di pentas Honda DBL, bakal dibuktikan di partai final hari ini. “Di final kita tandingnya bukan lagi soal skill, tapi fisik dan mental,” tandasnya. Dua pemain UPH College, di bawah radar pantauan coach Ajeng. “Mereka punya Vanissa dan Deewel, itu yang akan jadi bahan adjustment kami di lapangan,” tuturnya. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024