Dua tim putri telah memastikan diri melenggang ke final. Mereka adalah SMAN 3 Banda Aceh (Smantiga) dan SMAN 2 Banda Aceh (Smandu). Laga final Honda DBL 2021 Aceh Series ini bakal jadi momentum bersejarah, selama satu dekade perhelatan seri Aceh terselenggara. Dimana tim yang menang dan juara, baik Smantiga maupun Smandu sama-sama akan mencicipi gelar perdana mereka guna mendapatkan mahkota ratu baru Honda DBL seri Aceh di musim ini.

Secara torehan musim ini, kedua tim memang tampil cukup apik. Smandu datang dengan modal dua kemenangan beruntun. Mereka juga punya tiga pemain yang gahar. Terlebih jika melihat laga terakhir mereka kontra SMAN 4 Banda Aceh di semifinal lalu. Devin Indira, Vasya Nazifa, dan Devi Putri Ramadhani, masing-masing sukses menceploskan dua digit poin.

Devin berada di urutan pertama. Guard berusia 16 tahun itu berhasil menyumbang 20 poin. Diikuti Vasya dengan 14 poin, serta Devi yang bisa menceploskan 12 angka ketika berusa SMAN 4 lalu. Tentu hal tersebut wajib jadi catatan penting bagi anak-anak Smantiga, jika ringnya tidak mau dibombardir oleh trisula Smandu.

Satu lagi poin plus yang dimiliki anak-anak Smandu adalah soal duel di udara. Tim polesan Zulfahmi Rizal itu gigih mendapatkan bola pantulan. Tercatat ketika bersua SMAN 4, total rebound Devin Indira dan kolega mencapai 51 rebound, 31 kali dicatatkan ketika menyerang, sementara 20 lainnya dibukukan ketika berduel di udara saat defense.

Tapi, kendati punya kelebihan, coach Zulfahmi mengakui anak didiknya ini masih suka kecolongan. Terutama ketika lawan melakukan backdoor. “Kami masih kecolongan lewat backdoor lawan, itu yang saya tandai dan tak boleh terulang di final hari ini,” tuturnya. Adapun dari pihak Smantiga juga tak mau kalah panas dari lawannya.

Jika menilik satu laga sebelumnya, bisa dibilang anak-anak Smantiga membuat kejutan. Dimana mereka berhasil menundukkan salah satu unggulan di Honda DBL seri Aceh musim ini yakni SMAN 1 Banda Aceh, yang punya tiga gelar major Honda DBL seri Aceh, sekaligus bisa tim yang memaksa juara bertahan musim sebelumnya (2019) angkat koper, SMA Methodist Banda Aceh.

Tentu kemenangan tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata. Kendati hanya menang satu bola, Smantiga membuktikan mereka-lah yang bakal berjuang di final. Catatan statistik mereka juga patut diwaspadai. Secara rebound, mereka cukup berani. Torehan total 43 rebound yang dibuat anak-anak Smantiga, jadi satu hal penting bagi Siti Zahra Salsabila dkk.

Namun, Aswan Feriansyah, pelatih kepala Smantiga mengakui rasa panik anak didiknya wajib diredam jika ingin ambil game krusial hari ini. “Mereka masih suka panik, mereka harus lebih tenang lagi ketika lawan menjaga,” ucapnya.

Tapi, di samping itu, coach Aswan juga menegaskan anak didiknya punya semangat juang besar. “Kami akan tampil lebih baik di final,” tegasnya. Laga final sendiri akan berlangsung pada Rabu (1/12) hari ini dan bakal ditayangkan live streaming via aplikasi DBL Play pukul 12:00 WIB. (*)

Populer

Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Drama Overtime Antarkan SMAN 1 Pacet Mojokerto ke Playoffs
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar
Pantang Menyerah, Zikra Ingin Tutup Masa SMA dengan Manis di DBL Camp
Final Sengit! Smansa Bawa Misi Balas Dendam untuk Resman...