Bermain sebanyak tiga kali tanpa meraih kemenangan merupakan catatan minor dari SMA Budi Utama selama musim 2019 lalu. Tak ingin hanya sebagai pelengkap, BU (julukan SMA Budi Utama) akan membuktikan keseriusannya di Honda DBL 2021 DI Jogjakarta Series.
Kekuatan BU dipastikan akan berubah drastis di musim ini. Pasalnya, tim asal Kabupaten Sleman itu mendapat suntikan kekuatan dari pelatih baru, Rinto Widyanto. Bukan perkara mudah bagi Rinto dalam membentuk kekuatan tim BU di tengah masa persiapan yang terbilang singkat ini.
“Karena saya baru di tim ini dan waktu persiapan yang saya dapat juga singkat, jadi saya berfokus pada defense serta offense tim saja. Saya ingin membentuk tim baru ini saat menyerang ataupun bertahan,” tutur coach Rinto.
Dirinya tak ingin muluk-muluk di musim ini. Melihat sejumlah keterbatasan yang dihadapi timnya, ia hanya ingin tim didikannya fokus menuntaskan per pertandingan. Terlebih, lawan yang dihadapinya kali ini adalah salah satu tim kuat yakni, SMAN 6 Jogjakarta.
“Di pertandingan ini, saya hanya berharap agar anak-anak bisa tanggung jawab. Baik soal defense yg bagus ataupun offense yang tajam. Sebab, saya ingin hal itu jadi modal untuk meredam tim lawan,” ucap pelatih berusia 41 tahun itu.
Meski sedikit diunggulkan pada laga ini, tapi Fikri Ardhian, pelatih SMAN 6 Jogjakarta tak ingin anak asuhnya jumawa. Bahkan, coach Fikri mengaku jika lawannya di laga perdana berpotensi untuk memberikan kejutan.
“Saya rasa BU juga tim yang kuat. Mereka punya bigman yang cukup bagus. Jadi kami bakal adu kekuatan bigman di paint area. Yang terpenting, anak-anak bisa selalu menanamkan respect dan sportif dalam pertandingan,” paparnya.
Persiapan yang dilakukan tim Namche (sebutan SMAN 6 Jogjakarta) terbilang cukup kompleks. Sebab, coach Fikri melihat jika sistem pertandingan musim ini mengalami perubahan yakni membebaskan sebuah tim untuk melakukan man to man fullcourt press sejak menit awal. Sehingga, hal itu akan mempengaruhi performa timnya.
“Dengan adanya pembaruan rules menjadi patokan saya di musim ini. Oleh karena itu, anak-anak saya push latihan fisik dalam 2 minggu terakhir. Selebihnya, saya ingin mereka bisa disiplin, percaya diri dan yang utama teamwork tetap terjaga,” tutupnya.(alr)