Partai antara SMAN 1 Gianyar dan SMAN 1 Kuta Utara pada lanjutan pertandingan opening party Honda DBL 2021 Bali Series berlangsung sengit pada Rabu (17/11) sore. Kedua tim menunjukkan permainan yang efektif sekaligus agresif. Namun, Dosman (julukan SMAN 1 Gianyar) berhasil membawa pulang skor akhir 38-32, selisih tipis dengan Sakura (julukan SMAN 1 Kuta Utara).
Sama-sama tidak mau kehilangan momentum, keduanya saling berbalas serangan sejak awal kuarter. Di kuarter pertama, skor kedua tim imbang 8-8. Sakura tak mau kalah gahar dari Dosman. Tembakan gratis dari pemain nomor 13 Sakura, Dewa Rai Prema Satya, di kuarter kedua berhasil membuat skor kedua tim kembali seimbang 10-10. Momen ini membuka kans bagi Sakura untuk mengungguli Dosman.
Sakura berkali-kali mencoba menumbangkan pertahanan Dosman lewat berbagai kesempatan. Terbukti, kuarter kedua dan ketiga tambahan poin yang ditorehkan keduanya paling banyak hanya selisih 4 poin. Pun begitu, total skor Dosman masih lebih unggul dibanding Sakura.
Melihat perlawanan dari Sakura, Dosman tak tinggal diam. Dikepalai oleh Steven Ignasius Daud Lau, mereka mulai mempertajam lini serang tim. Bermain selama 39 menit 13 detik, Steven menyumbang 13 poin untuk timnya kali ini. Selain pola permainannya yang mampu membangkitkan semangat tim, eksekusi bolanya juga terbilang efektif.
Pun demikian, Sakura tak menunjukkan sama sekali kata menyerah. Mereka masih terus berusaha mengejar ketertinggalan di detik-detik akhir. Sayangnya, personal foul dari pemain nomor 23 Sakura, I Gusti Ngurah Kade, di 30 detik terakhir justru menjadi hadiah bagi Dosman untuk melakukan 2 tembakan gratis. Hadiah ini berhasil dieksekusi oleh Dosman sekaligus mempertegas posisi mereka mengungguli Sakura.
Kendati unggul 6 poin dari Sakura, pelatih Dosman, I Wayan Suastika masih belum puas dengan performa tim besutannya hari ini. Ia menilai anak didiknya masih terlalu terburu-buru dalam mengeksekusi bola, sehingga banyak tembakan yang miss dan terjadi turnover. “Kami sempat leading jauh, tapi di kuarter akhir malah goyah gara-gara eksekusi bola masih di bawah target,” jelasnya.
Coach Wayan menambahkan, kondisi tim yang demam panggung jadi alasan mengapa performa timnya tidak maksimal. Walaupun sistem permainan yang ia terapkan sudah berjalan dengan rapih, tapi ia masih menyisakan pekerjaan rumah yang cukup banyak.
“Evaluasi tim ada di field goals, turnover, free throw attempt, dan rebound. Keempat aspek ini sebenarnya jadi kunci kemenangan, tapi permainan tadi empat-empatnya masih jauh dari bayangan saya,” pungkasnya.
Coach Wayan dan tim harus bebenah diri secepat mungkin sebelum menjajaki laga selanjutnya. Namun, mereka masih harus menunggu hasil pertandingan antara SMA Tunas Daud Denpasar versus SMAN 2 Amlapura yang akan dihelat pada Kamis (18/11) siang.(ren)