Modal berharga dimiliki SMA Muhammadiyah 2 Surabaya saat melakoni laga kedua di Honda DBL 2021 East Java Series. Selain berbekal kemenangan di pertandingan pertamanya, Smamda -julukan SMA Muhammadiyah 2 Surabaya- juga sudah mengetahui kekuatan sang lawan.
Pasalnya, menjelang laga melawan Delapan, sebutan SMAN 8 Surabaya di fase 32 besar, sedikit banyak Smamda sudah mengenal sang lawan. Sebab kedua pelatih sama-sama saling kenal. Nakhoda Delapan, Andre Okto Bakhtiar layaknya murid bagi pelatih Smamda Eta Radhianto.
“Kebetulan coach tim Delapan adalah mantan pemain saya ketika masih melatih Delapan. Jadi coach Andre juga sudah hafal kekuatan Smamda,” ungka Coach Eta.
Sama-sama melakoni laga kedua, Smamda belajar banyak dari permainan lawan sebelumnya. Coach Eta mengaku sudah menyiapkan strategi untuk meredam kekuatan Delapan. “Kami mewaspadai fastbreak lawan. Karena Delapan benar-benar spartan ketika melakukan fastbreak,” katanya.
Di pihak Delapan, asisten pelatih Mochammad Wildan juga telah menyiapkan taktik demi meredam agresifitas pasukan Smamda. Ia tak ingin Delapan mengalami nasib serupa dengan SMA Charis National Academy Malang yang dikalahkan Smamda di detik akhir pertandingan.
"Tim lawan sangat bagus di pertandingan sebelumnya. Jadi fokus kami adalah memperbaiki defense dan ketahanan fisik agar pemain bisa tahan hingga akhir pertandingan,” ujar coach Wildan.
Tak hanya itu, coach Wildan juga sudah mewanti-wanti anak didiknya agar mau kerja keras dan hustle di laga penting ini. Sebab, ia ingin memperbaiki capaian buruk di Honda DBL 2019 yang hanya mencapai fase grup.
“Yang terpenting anak-anak fokus dalam game dan tidak mudah capek. Serta, mereka bisa enjoy the game dan bermain hustle. Intinya saya harap anak-anak menganggap setiap pertandingan itu final buat bisa tampil maksimal,” tuturnya. (air)