Momen luar biasa diciptakan SMAN 4 Pasuruan. Smapa berhasil comeback dan memenangi laga melawan SMA Vita Surabaya. Mereka harus menunggu hingga kuarter empat untuk memastikan kemenangan tipis dengan skor 46-41.

Salah satu pemain yang mencuri perhatian di laga ini adalah Gardean Krisyadi. Student athlete 18 tahun ini mampu menyatatkan double-double pada pertandingan tersebut. Bahkan, capaian Gardean jadi double-double pertama di Honda DBL 2021 East Java Series.

Krisyadi tampil sangat efektif. Bermain di posisi Guard, ia bermain selama 32 menit 7 detik. Capaian poin Krisyadi memang tak sebanyak Elgine sang pemecah rekor poin terbanyak di Honda DBL 2021 seri Jatim. Tapi ia mampu jadi kunci permainan Smapa.

Pemain kelahiran Pasuruan itu membukukan 14 poin, 10 rebound, empat assist. dan sekali blok. Sementara itu, field goals-nya mencapai 66,7 persen dari 6/9. Tentu saja ini adalah torehan yang luar biasa bagi Krisyadi.

Krisyadi tak menyangka bisa mencapai catatan apik itu. Namun, ia tak mau jemawa. Krisyadi masih ingin membuktikan dirinya dan tim Smapa adalah salah satu tim kuat di Honda DBL 2021 East Java Series.

Untuk meraihnya, Krisyadi harus melalui perjuangan ekstra selama masa persiapan. Terlebih, selama pandemi ini waktu latihannya menjadi terpotong. Tapi, dirinya tetap tekun untuk terus mengasah skillnya.

“Lebih ke mempersiapkan fisik. Kemudian melatih skill dengan konsisten. Karena aku tidak punya postur tubuh yang bagus, jadi sering melatih skill shooting. Selain itu, aku juga melatih ball handling dan passing,” ucapnya.

Sejumlah latihan berat dilakukan karena ia sadar skill adalah poin utama jika ingin menjadi pebasket profesional. Selain melatih fundamental, Krisyadi juga punya visi bermain yang bagus. Hal itu dibuktikannya dari kepintarannya mengatur serangan serta melewati lawan dengan berbagai cara.

Krisyadi mengaku ada satu sosok penting yang memberikannya kekuatan. Orang tersebut adalah sang kakak, Gardea Azalia. Krisyadi yang awalnya adalah pemain sepak bola, beralih ke olahraga basket karena peran sang kakak.

Tak hanya itu, Gardea Azalia juga punya kontribusi besar bagi perkembangan Krisyadi di basket. Dari mengajak Krisyadi menonton pertandingan basket, hingga memberikan arahan dan evaluasi. Semua dilakukan demi sang adik.

“Salah satu momen yang paling berkesan sih waktu dulu masih SMP. Diajak basket bareng teman-temannya kakak. Dari situ, aku juga diajari cara-cara bermain basket. Kakak juga sering memberi motivasi saat game maupun ketika saya sedang bosan latihan,” ujar pemain bernomor punggung 13 itu. (air)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024