Penantian Bigten -julukan SMAN 10 Surabaya- untuk bisa kembali tampil dan meraih kemenangan di Honda DBL 2021 East Java Series akhirnya tercapai. Pada laga melawan SMAN 2 Jember, Bigten berhasil comeback dan meraih kemenangan 27-22.
Kedua tim sama-sama bermain tertutup di kuarter awal. Baik Truck -sebutan SMAN 2 Jember- dan Bigten saling kesulitan membuat poin. Tak ayal, kuarter pertama berakhir dengan skor 1-5.
Truck mencoba memupuk asa di kuarter dua. Angin segar hadir setelah Muhammad Alfi menyumbang empat poin. Akan tetapi, Truck masih sulit untuk menjauh dari kejaran Bigten. Disisi lain, Bigten kian bersemangat mengejar ketertinggalannya. Meski masih kesulitan membongkar pertahanan Truck, mereka bisa memangkas defisit poin menjadi 5-9.
Upaya Truck untuk menjaga keunggulan poin pada kuarter tiga mendapat cobaan berat dari Bigten. Tensi pertandingan pun mulai terasa di kuarter ini. Puncaknya ketika guard Bigten, Billy Leonard mampu membawa timnya balik unggul lewat drive yang ia lakukan di menit 5. Semenjak itu, tempo pertandingan berada di tangan Bigten.
Kuarter empat masih jadi milik Bigten. Keberhasilan mereka mencuri keunggulan membuat mental Truck sedikit terganggu. Masih mengandalkan Billy, Bigten makin menjauhi poin milik Truck. Hingga akhir pertandingan Truck belum mampu mengejar poin Bigten. Pertandingan pun dimenangkan Bigten.
Lewat pertandingan ini, pelatih Bigten, Ariditia Rizki, bisa mengantongi beberapa kelamahan anak asuhnya untuk laga selanjutnya. Ia menilai anak asuhnya sempat kehilangan fokus permainan. Apalagi, dirinya menilai ada satu hal penting yang jadi bahan evaluasi besar.
“Pertandingan tadi jadi pembuktian keseriusan anak-anak karena sudah rindu berlaga di Honda DBL. Meski meraih kemenangan, tapi mereka maish sering melakukan kesalahan. Hal yang harus saya benahi dalam pertandingan ini adalah soal fouling,” sebutnya.
Dalam pertandingan yang digelar di Gelora Pancasila ini, Bigten mengumpulkan total 40 foul yang terdiri dari 24 personal foul dan 16 foul drawn. “Saya ingin anak-anak bermain lebih hati-hati. Agar dipertandingan selanjutnya mereka tidak mudah melakukan foul yang tak perlu,” ungkap coach Rizki.(alr)