Pertandingan besar akan tersaji di Honda DBL 2021 East Java Series hari keempat, Sabtu (30/10). Laga tersebut akan mempertemukan SMAN 9 Surabaya dengan SMA IPH West Surabaya. Kedua tim bertekad all out. Mereka sama-sama ingin membayar kegagalan di musim lalu, Honda DBL East Java Series 2019.
Songo -sebutan SMAN 9 Surabaya- di musim 2019 gagal melaju lebih jauh. Mereka ingin musim ini bisa meraih hasil yang lebih baik. Namun mereka sadar hal itu bukan perkara mudah. Yang pertama, persiapan mereka bisa dibilang kurang optimal karena kendala pandemi Covid-19. Kedua, mereka harus menghadapi lawan berat di laga perdananya, SMA IPH West Surabaya. Padahal di musim ini, Honda DBL 2019 East Java Series menerapkan sistem knock out.
“Latihan kami sempat berhenti 3-4 bulan. Itu menjadi kendala utama Songo musim ini. Selama latihan itu, saya benahi fundamental seluruh pemain. Terutama dalam hal finishing dan pola permainan,” ungkap pelatih yang akrab disapa coach Titi itu.
Komposisi Songo sendiri musim ini diisi beberapa wajah baru. Di antaranya ada Jagad Lakon dan Akmal Syauqi. Tambahan nama baru itu membuat sang pelatih, Hardianto, harus bekerja lebih ekstra untuk bisa menguatkan chemistry dan fundamental para pemainnya.
Coach Titi juga memberikan treatment tambahan bagi pemain Songo. Menjelang Honda DBL 2021 East Java Series dimulai, ia melarang seluruh pemainnya begadang dan minum-minuman dingin.
“Selain soal latihan, saya juga tekankan pada para pemain untuk jaga kondisinya masing-masing. Saya atur pola makannya. Dilarang begadang dan minum es,” ujarnya. Aturan itu bertujuan menguatkan kondisi fisik pemain Songo selama berlaga di Honda DBL.
Sementara itu, SMA IPH West tahun pastinya juga mengusung semangat yang sama. Mereka ingin memperbaiki catatan musim lalu. Sebagai informasi, di Honda DBL East Java Series 2019, IPH West sebenarnya berhasil promosi, dari babak penyisihan menuju babak utama. Namun, langkah mereka harus terhenti di babak grup. Mereka gagal melaju ke playoff.(alr)