Laga pembuka antara SMA Cita Hati East (Cheetah) Surabaya versus SMAK Kolese Santo Yusup (Kosayu) Malang bakal jadi partai hidup dan mati. Bagaimana tidak, jika kalah maka harus mengucapkan selamat tinggal pada gelaran Honda DBL 2021 East Java Series.
Sistem knock out membuat kedua tim lebih ekstra dalam persiapan. Pilihannya cuma menang atau kalah. Jelas bakal menyakitkan kalau sampai menelan pil pahit itu di babak pertama ini.
Berasal region yang berbeda membuat tim nyaris buta soal kekuatan lawan. Cita Hati berasal dari North Region, sedangkan Kosayu-sebutan SMAK Kolese Santo Yusup- dari South Region. Sehingga keduanya belum memiliki catatan pertandingan.
Deg-degan sudah pasti. Terlalu lama para pebasket muda ini tidak merasakan sengitnya euforia di lapangan. Buta soal lawan tak bisa ditampik. Tetapi itu tidak menyurutkan semangat para punggawa kedua tim. Mereka memastikan bakal tampil all out.
"Kami persiapkan yang terbaik pada tim mulai dari defense, offense, dan mental bertanding. Mereka dikondisikan tiap pertandingan itu sebagai suasana final, karena sistem gugur, " ucap pelatih Kosayu, Prasetya Citra Sukoco.
Kubu Cita Hati tak jauh beda. Tim besutan coach Ernest ini memilih fokus pada persiapan tim. Nyaris dua tahun tanpa kompetisi dan hanya kurang dari sebulan persiapan membuat tiap tim berada dalam kondisi seimbang.
"Kami fight saja besok (hari ini, Red)" kata coach 35 tahun tersebut. "Sebenarnya saya nggak berharap sistem gugur, karena kami 'kan persiapannya nggak hanya basket tapi juga dance. Belum lagi prokes selama latihan yang disusun sedemikian rupa supaya seaman mungkin," tuturnya lebih lanjut.
Kedua tim memastikan bakal tancap gas sejak kuarter pertama. Baik Kosayu maupun Cita Hati enggan untuk saling mengalah. Mereka sama-sama ingin memperbaiki torehan pada DBL 2019 silam.
Saat itu Cita Hati terpaksa harus mengakui keunggulan SMAN 16 Surabaya dalam perebutan kursi 16 besar. Sedangkan langkah Kosayu ke babak delapan besar dijegal oleh SMAN 8 Malang.
"Kami nggak bisa ngomong siapa yang lebih bagus, tapi kami harus lebih siap saja," tegas coach Ernest.
Jika Cita Hati lebih ingin fokus pada tiap match, Kosayu lebih optimistis bicara soal target. Coach Prasetya yakin timnya sanggup melaju hingga babak semifinal.
"Kalau tim kami bisa masuk semifinal itu sudah bagus. Cuma saya tekankan ke anak-anak untuk tampil yang terbaik disetiap pertandingan. Menang itu efek dari usaha mereka," kata coach Prasetya. (*)