Sempat bertanding sengit dengan SMAN 6 Jakarta (Mahakam) lalu dan meraih skor selisih tipis, merupakan pukulan telak bagi SMA Bukit Sion (Buksi). Pasalnya, Mahakam nyaris menyetop rekor win streak Buksi kalau tembakan dari Bagas Rizky (pemain nomor 24 Mahakam) berhasil masuk ke ring Buksi.
Fenomena ini tentu menjadi catatan besar bagi Jap Ricky, pelatih Buksi. Sebab, ia menilai defense dan performa tim saat melawan Mahakam memang sedang menurun. Mereka hanya diselamatkan oleh keberuntungan. “Saya akui memang mereka (re:Mahakam) bagus mainnya, anak-anak saya aja yang lengah di defense dan permainan mereka,” ujar Jap Ricky.
Tentunya, catatan besar ini harus mereka selesaikan dalam kurun waktu singkat sebelum mereka harus melakoni babak semi final melawan SMA Al-Maruf (Ababil) yang digelar siang nanti. Tak hanya itu, pola permainan keduanya pun hampir sama. Baik Buksi dan Ababil memiliki pola permainan yang cepat.
Menanggapi hal ini, Jap Ricky ingin tim besutannya bebenah diri secepat mungkin jelang kontra Ababil. “Anak-anak nggak ada yang saling bantu, makanya saat deffense buruk. Itu jadi PR saya sendiri nanti,” cuapnya.
Demi menyabet titel three peat, Jap Ricky tentu mengerahkan seluruh kemampuan timnya di fase semi final ini. Langkah Buksi tinggal sedikit lagi. Namun, penggawa Ababil sendiri bukanlah lawan yang mudah. Terbukti, mereka mampu ungguli SMA Al-Izhar Pondok Labu (AIPL) Senin (12/10) lalu.
Hal ini juga menambah pekerjaan rumah Jap Ricky dalam mendidik tim besutannya nanti. Ia harus menggeber anak didiknya agar tidak lengah saat di lapangan. “Saya sudah instruksikan anak-anak untuk saling jaga dan bantu dalam tim, mereka harus jalankan itu supaya pola kita tetap jalan,” pungkasnya. (REN)