Tim putra SMAN 21 Jakarta mendapatkan tantangan dari salah tim asal Jakarta Utara. Tim itu adalah SMA IPEKA Pluit. Secara torehan, skuad Dust (julukan SMAN 21) memang lebih diunggulkan. Tim asal Kayu Putih, Jakarta Timur itu merupakan juara penyisihan regional Jakarta Timur (East Region) di dua edisi sebelumnya (2018).
Bukan hanya itu, perjalanan Dust juga sampai ke babak semifinal tahun 2015 ketika Honda DBL DKI Jakarta Series menggunakan format yang sama dengan musim ini, yaitu tidak ada fase penyisihan regional waktu itu. Oleh sebab itu mereka bukan tim sembarangan. Karena skuad Dust sudah merasakan pahit manisnya berlaga di Honda DBL seri Ibu Kota.
Pasukan Dust juga sudah sangat haus akan kemenangan. Setelah dua tahun lalu pada musim 2019, mereka gagal melangkah jauh di fase penyisihan. Pelatih kepala Dust, Rizqy Almushaddieq pun yakin dengan misi anak didiknya tahun ini.
“Kami diperkuat 3 anak baru yang punya potensi sejak SMP, mereka bisa bantu dalam tim di Honda DBL tahun ini,” serunya. Selain itu, mereka juga mendapat dukungan dari seluruh keluarga besar SMAN 21. Hal tersebut jadi modal utama, penggawa Dust bisa melakoni laga awal musim ini kontra IPEKA Pluit.
Ditambah semangat berlaga di kompetisi membuat mereka makin membara. “Honda DBL ini benar-benar bikin mereka semangat di lapangan,” lanjut coach Rizqy. Tak jauh berebda juga, kapten tim Dust Fateh Achmad Ummah pun yakin motivasi besar tahun ini, bisa bawa Dust unjuk gigi nantinya. “Kami udah siapkan fisik dan mental untuk hadapi Honda DBL musim ini,” pungkasnya. (*)