ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Reffvin dan Kevin Erdiham ketika menemani timnya Labsky bertanding (DBL Indonesia)

Ada yang unik di bench SMA Labschool Kebayoran saat mereka memulai debutnya di Honda DBL 2021 DKI Jakarta Series, Minggu (10/10) kemarin. Tim berjuluk Labsky itu memiliki pelatih kembar,  yang turun langsung menahkodai tim asal Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tersebut.

Mereka adalah Reffvin Nuardy Erdiham dan Kevin Erdiham. Saudara kembar yang sama-sama cinta mati terhadap basket, dan sama-sama ingin berkontribusi lebih untuk basket Indonesia. “Kita berdua ini awalnya pemain, tapi karena sadar diri gak bisa lanjut berkarir sebagai pemain pro, makanya kami serius menjadi pelatih,” ucap Reffvin.

Dasar basket sudah ditekuni si kembar sejak lama. Bahkan dari kecil. Kakak mereka yang ‘mendoktrin’ basket ke mereka. “Eh sekarang malah kakak kita nggak tekuni basket hehe,” sambar Kevin. Keduanya memang sempat bermain basket, namun semenjak usia 16 tahun mereka berdua memutuskan untuk ambil sertifikat kepelatihan supaya bisa mendapat lisensi kepelatihan.

“Sebagai pelatih, kita ngerasa wah ini kayak panggilan hati buat tekun di basket, Alhamdulillah kita bisa ngelatih sampai sekarang,” tutur Reffvin. Mulanya kedua kakak beradik kembar ini melatih tingkat SMP, yaitu di SMPN 13 Depok. Dari situ karir kepelatihan keduanya pun mulai dilirik.

Reffvin (kaos merah) dan Kevin (putih) seusai bertanding di Honda DBL 2021 DKI Jakarta Series (DBL Indonesia)

Hingga sekitar tahun 2016 mereka dipercaya mengarsiteki tim putra-putri SMAN 6 Depok (Hexa). Terakhir, kedua cowok lima bersaudara ini, memegang Hexa di kancah Honda DBL West Java Series 2019-West Region.

Tak main-main, prestasi putra-putri Hexa patut diperhatikan. Tim putra mereka bisa melenggang sampai 8 besar. Sementara, tim putrinya bisa melaju hingga fantastic four. Bukan hanya bersama Hexa, khusus Kevin dirinya pun dipercaya menjadi asisten pelatih di SMA Kharisma Bangsa.

Kevin bisa sampai menggondol trofi Honda DBL seri Banten dua tahun silam. Meski kerap melatih bersama, di luar itu kakak adik berusia 25 tahun itu juga punya ‘jalan ninjanya’ masing-masing. Kevin sendiri sebenarnya lebih senang menciptakan rumah, alias lebih senang membangun tim dari nol di kelompok usia. Sementara Reffvin juga sempat dipercaya menjadi ofisial salah satu klub di IBL, yaitu Amartha Hangtuah Jakarta.

Namun, kendati demikian, baik Reffvin maupun Kevin sama-sama nyaman ketika melatih dalam satu tim sama. Itulah yang membawa mereka akhirnya dipertemukan kembali, dan dipercaya menahkodai Labsky di Honda DBL seri Ibu Kota musim ini.

“Kebetulan kursi asisten pelatih kosong, makanya saya ajak Kevin, saya juga nyaman melatih bareng dia,” cetus Reffvin. Kedepannya, meski tidak bisa berkontribusi sebagai pemain, Reffvin dan Kevin meyakini siapa saja tetap bisa membantu berkontribusi lebih untuk basket Indonesia.

“Di basket itu perannya banyak, sebagai pemain kalau nggak bisa poin, kita bisa passing, kalau nggak bisa juga, ya kita bisa rebound, kalau nggak bisa jadi pemain, juga bisa jadi pelatih kan, ya perannya banyak,” pungkas keduanya. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY