ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Ilustrasi atlet cedera (source: reinhardt chiropractic)

Mengalami cedera adalah resiko terbesar bagi seorang atlet. Hal itu bisa berdampak pada karir atlet tersebut. Seperti yang dialami oleh Rivaldo Tandra Pangesthio. Alumni DBL Indonesia All Star 2012 dan 2013 itu baru saja memutuskan untuk pensiun di usianya yang masih 25 tahun dari Satria Muda (SM) Pertamina Jakarta. 

Salah satu alasan Rivaldo Tandra pensiun adalah karena cedera Posterior Cruciate Ligament (PCL) yang menghantamnya kakinya, hingga babak Playoff IBL 2021 lalu. Dilansir dari Harvard Medical School, PCL sendiri merupakan cedera di bagian jaringan fibrosa yang menghubungkan tulang paha (femur) dan tulang besar kaki bagian bawah (tibia) pada sendi lutut.

Tak jauh berbeda dari cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL), dampak dari PCL ini sendiri cukup beresiko. Bisa jadi seorang atlet harus menepi dari pinggir lapangan dengan waktu yang lama. Dampak buruknya, atlet bisa cedera berkepanjangan dan harus pensiun dini. 

Sebenarnya, baik ACL maupun PCL memiliki fungsi menjembatani bagian dalam sendi lutut. Membentuk pola ‘X’ guna menstabilkan lutut terhadap kekuatan arah kaki ke depan maupun ke belakang.

Secara khusus, PCL sebenarnya mencegah kaki bagian bawah tergelincir terlalu jauh ke belakang. Hal tersebut ada kaitannya dengan kaki bagian atas, Terutama saat lutut ditekuk.

Ilustrasi posisi PCL (source: Harvard Medical School)

Cedera PCL bisa terjadi ketika lutut membentur benda keras atau ketika kecelakaan yang mengakibatkan adanya peregangan atau robekan pada bagian ligamen.

Dalam aktivitas olahraga, PCL juga dapat robek ketika seorang atlet jatuh ke depan dan mendarat dengan keras dengan lutut tertekuk. Hal itu kerap terjadi di permainan sepak bola, bola basket, maupun rugby.

Dikutip dari Mayo Clinic, perangkat dan kelompok riset medis di Amerika Serikat, PCL sendiri memiliki tiga ciri-ciri yang bisa dirasakan jika mengalami benturan di lapangan.

Pertama, adanya rasa sakit di bagian lutut yang bisa menyebabkan kaki sedikit pincang atau susah berjalan. Selain itu, adanya pembengkakan setelah terkena cedera. Dan, bagian lutut terasa renggang, seperti mau lepas. Hal tersebut bisa berdampak pada performa dari atlet. 

Rivaldo Tandra (Source: Mei Linda for DBL Indonesia)

Dalam wawancaranya di channel YouTube SM Pertamina, Rivaldo menyebutkan hal tersebut cukup mengganggu cara bermainnya. “Memang benar kata fisioterapis, kaki gue yang nggak ada PCL-nya pas lompat terlihat lebih lemah, makanya sering penguatan,” aku Rivaldo dalam video tersebut.

Lebih lanjut, Rivaldo menuturkan hal seperti ini sebenarnya bisa saja diminimalisir untuk terjadi. “Kalau nggak istirahat baik, pemanasan asal-asalan, nggak cooling down, kemungkinan cedera lebih besar, dan itu yang terjadi sama gue,” ucapnya. 

Dirinya memahami keputusan untuk pensiun ini tepat. Meskipun di sisi lain ia tetap menyangkan harus gantung sepatu dari olahraga kecintaannya ini lebih dini. Kedepannya, Rivaldo sendiri berencana akan lebih fokus mengelola bisnis, sembari konsetrasi menyembuhkan cederanya.

"Apapun bisa terjadi di masa depan. Untuk sekarang, saya yakin saya tidak akan main basket lagi di level profesional. Jikapun di masa mendatang saya akan bermain lagi, saya jamin Satria Muda akan jadi pilihan pertama saya," tutupnya. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY