Semangat coach Cahyandri demi memajukan tim basket SMK Unggul Sakti Jambi tetap terjaga, meskpun badai pandemi menghantam dunia. Pelatih DBL All Star 2019 itu, tetap menyiapkan menu latihan buat anak didiknya. Sekalipun di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Bedanya, ada pada target yang dicapai.
Biasanya, coach Cahyandri memiliki set goals buat jadi juara di setiap kompetisi. Kali ini dirinya punya tujuan menjaga mentalitas timnya buat bertanding. Untuk itu coach Cahyandri menggodok program buat para pemainnya sejak akhir Desember tahun 2020 lalu. Dengan izin Kepala Sekolah, akhirnya program latihan SMK Unggul Sakti bisa terealisasi.
Pada awal Januari 2021 lalu program latihannya mulai jalan. Dirinya membagi program latihan per triwulan (tiga bulan sekali). Di setiap akhir triwulan, ia akan menguji ketangguhan timnya dengan melakukan latih tanding melawan sekolah lain.
“Materi di awal triwulan itu defense, jadi bagaimana anak-anak benar-benar mempelajari detail dari setiap cara bertahan agar tidak kecolongan poin dari lawan,” ungkapnya. Memasuki triwulan kedua, pelatih berusia 40 tahun itu mulai menjajaki latihan transisi offense ke defense. “Triwulan kedua mereka banyak mempraktekan transisi, ketika turn over atau saat gagal reound,” timpalnya.
Sayangnya, program yang berjalan cukup mulus selama satu semester awal itu harus ditunda pada bulan ini. Sebab, angka penularan Covid-19 di Jambi cukup meningkat. Coach Cahyandri sendiri tidak ingin memaksakan. Dirinya memutuskan untuk memberhentikan sementara aktivitas latihan pada triwulan ketiga ini.
“Saya juga pertimbangkan masukan dari orang tua, Kepala Sekolah, maupun pemerintah daerah. Jangan sampai anak-anak yang punya potensi ini jadi dilarang main basket karena memaksakan diri,” tandasnya. Melanjutkan program tiga bulan, rencananya pada triwulan ketiga ini, coach Cahyandri memberikan menu latihan seputar offense.
Karena di dua triwulan, dirinya melihat sisi defense para pemainnya sudah cukup menunjukkan kemajuan. “Iya harusnya ini saatnya mereka mendapatkan latihan menyerang,” cetusnya. Sejak awal pandemi, coach Cahyandri memang tidak mau mekasakan diri. Namun, ia lebih mengambil sikap untuk penyesuaian diri, terutama basket di tengah pandemi.
Ketika latihan saja coach Cahyandri pun rewel soal protokol kesehatan (prokes). Ia mewajibkan anak didiknya mengenakan masker bila tidak sedang di lapangan. “Pas briefing sebelum latihan maupun setelah latihan mereka harus gunakan masker, dan wajib bawa baju ganti,” paparnya.
Kini, dirinya berharap semoga pandemi di Jambi bisa melandai secepat mungkin. Terlebih, program vaksinasi juga membawa angin segar bagi dirinya dan tim Unggul Sakti. “Masyarakat di sini kooperatif, mereka ikut vaksin agar pandemi bisa dikalahkan dan saya berharap juga kita bisa kembali di DBL,” pungkasnya. (*)