Indonesia baru saja bersuka cita. Dari olahraga bulut tangkis. Melalui pasangan ganda putri, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mempersembahkan medali emas pertama untuk negeri tercinta di Olimpiade Tokyo 2020. Mereka berhasil menhabiskan diri sebagai juara setelah menaklukan pasangan Tiongkok Chen Qing Chen/Jia Yifan (21-19, 21-15).

Hasil itu menjadi sejarah tersendiri bagi bulu tangkis Indonesia, khususnya sektor ganda putri yang baru pertama kali menggondol emas sejak bulu tangkis resmi masuk cabang olahraga Olimpiade tahun 1992.

Namun, keberhasilan Greysia dan Apriyani tidak serta merta diraih begitu saja. Itu semua diawali dari adanya tekad kuat dan kerja keras yang luar biasa dari keduanya. Meskpiun sejatinya Olimpiade mengalami penundaan lantaran pandemi Covid-19.  

Dikutip dari laman timindonesia.id, persiapan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu untuk berlaga di Olimpiade ternyata sudah dipersiapkan dari sejak lama. Terutama dari tahun lalu. Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian mengungkapkan keduanya tetap menjalani program latihan dari awal pandemi melanda.

Pada awal bulan Mei tahun 2020, Greysia maupun Apriyani diminta fokus untuk menjaga kondisi fisik dan performanya. Selain itu, Eng Hian meminta Greysia maupun Apriyani buat fokus menjaga kondisi fisik, serta memulihkan cedera.

“Intensitas latihan mulai diatur. Jika sebelumnya latihan digelar enam hingga delapan jam sehari, kini hanya dua hingga tiga jam,” cetusnya ditulis dari laman timindonesia.id. Selang dua bulan, pada Juli 2020, sang pelatih mulai melatih penguatan otot untuk ganda putri terbaik Indonesia itu.

“Di awal Juli kita akan masuk sesi penguatan otot-otot pendukung agar tidak terjadi cedera lagi,” jelas Eng Hian. Bersama tim strength and conditioning, ahli gizi dan dokter Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), pelatih Eing Hian menyediakan pelatih khusus, terutama untuk Greysia.

Perempuan berusia 33 tahun itu diminta untuk bisa menjalani menu olahraga di gym. Sejumlah latihan juga harus dilahap olehnya, salah satunya pull up, untuk bisa memperkuat otot punggung. Selain rangkaian latihan yang telah disiapkan, ada pula mimpi yang jadi tekad serta pecutan untuk mereka.

Salah satunya yang sedang ramai beredar di media sosial, soal cuitan dari Greysia di tanggal 29 Mei 2020 lalu yang berisikan mimpinya untuk bisa menambah pundi-pundi medali emas dari Olympic 2020. Dari mereka kita semua belajar, bahwa mimpi yang diiringi dengan kerja keras tidak akan mengkhinati hasil. Semua akan terbayar jika waktunya telah tiba. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024