Nur Rosyidah sudah lulus tahun ini dari SMA Warga Surakarta. Dara berusia 18 tahun itu, kini tengah sibuk menyiapkan diri, usai lulus dari sekolahnya. Top 50 Honda DBL Camp 2019 itu, berencana akan meneruskan studinya ke Akademi Polisi (Akpol) di Semarang. Oleh karena itu, di tengah ibadah puasa yang ia jalani, Nur tetap menjaga stamina dan fisiknya, agar bisa ikut tes.
Dirinya pun begitu bersikukuh supaya bisa ikut tes Akpol. Sebab, menjadi polisi adalah mimpi terbesar dalam hidupnya, yang sudah ia cita-citakan sejak TK. “Kepemimpinan yang baik sebagai leader, membuat aku kagum dengan para polisi,” tuturnya. Dirinya pun pernah punya pengalaman baik ketika bertemu polisi.
Terutama para polisi wanita (polwan) yang berjuang membantu masyarakat di jalan. “Keluargaku tidak ada yang menjadi polisi. Cuma aku pernah bertemu polisi lalu lintas yang sedang menertibkan keadaan. Di situ aku terinspirasi jadi polwan,” katanya. Untuk bisa mengikuti tes, selama berpuasa ini Nur mengoptimalkan latihan fisik, termasuk jaga stamina.
Nur sendiri sampai dibantu pelatih fisik dalam mengoptimalkan diri dengan sejumlah program yang disediakan. “Biasanya kalau sore itu aku latihan lari berjarak, terus push up, chinning up, pull up,” imbuhnya. Selain itu, dirinya juga mengatur waktu untuk berlatih soal psikotes untuk tes Akpol. “Kalau siangnya, Aku latihan psikotes juga,” timpalnya.
Bukan hanya itu, saking seriusnya, Nur sampai mengatur pola makannya loh. Ia mengakui, di bulan puasa seperti ini jam makannya berubah. Namun, karena harus menjaga proporsional badan, ia tetap mengaturnya. “Gorengan paling aku hindarin, terus pasti aku atur juga waktu minum air putih dan harus konsumsi vitamin dan hindari minum es sih,” pungkasnya. (*)