Udah nggak zaman deh, punya beribu alasan buat nggak berolahraga. Soalnya, ada satu kegiatan olahraga yang santai banget, tapi juga punya manfaat banyak loh. Yaps, kalian bisa cobain slow jogging. Hiroaki Tanaka, seorang professor di Universitas Fukuoka, Jepang yang mengembangkan riset tentang istilah jogging santai ini.
Pada dasarnya, konsep joging ini menekanan bukan pada kecepatan ketika berlari. Hiroaki menyebutkan bahwa kunci ketika melakukan jogging ini adalah niko pace. Dalam bahasa Jepang niko berarti tersenyum. Nggak seperti lari biasa yang membutuhkan tenaga ekstra, jogging santai ini lebih seperti berjalan-jalan, dengan intensitas yang cukup ringan.
Tujuannya adalah menikmati percakapan dengan teman joging atau jika sendirian kalian bisa tersenyum sembari berjoging. Olahraga ini disebutkan mulai popular di seluruh dunia. Slow jogging ini metode latihan yang sudah dikembangkan oleh Tanaka berdasarkan penelitian bertahun-tahun.
Metode pelatihannya ini sangat efisien. Hasil penelitiannya, membantu dirinya pribadi bisa menyelesaikan marathon dalam durasi 2 jam 38 menit 50 detik pada usia 50 tahun. Sederhananya joging ini memang menekankan pada konsistensi dan repitisi ketika berlari. Dan membuat gerak tubuh serta pernafasan mengalir secara alami, tanpa perlu megeluarkan kekuaan lebih.
Profesor kelahiran 74 tahun silam itu juga menyarankan, untuk pemula yang baru melakukan slow jogging ini bisa mulai dengan durasi 1 menit dan berjalan 30 detik. Lakukanlah dengan intens dan repitisi beberapa kali.
Tanaka juga menyebutkan, merujuk dari Borg Scale, tentang rating of perceived exertion skala joging lambat ini ada di angka 10 sampai 12. Artinya, aktivitas ini termasuk olahraga ringan. “Ketika kamu tidak bisa berbincang dan senyum lepas dengan temanmu saat joging, berarti kecepatan kamu terlalu cepat,” ucap Tanaka.
Ia juga melihat manfaat joging santai ini dari sisi lain. “Pelari jarak jauh, pelari orang tua dan mereka yang menderita penyakit gaya hidup, berlari sambil tersenyum untuk kesehatan tubuh dan juga pikiran,” katanya.
Joging lambat ini juga bukan hanya tentang kecepatan aja. Melainkan teknik lari bebas cedera yang memungkinkan permulaan aman dan kemajuan efisien. Sebab, ketika joging lambat, tumpuan ada pada ujung kaki, bukan pada tumit. Hal itu bertujuan supaya pendaratan kaki depan yang alami dan lembut serta langkah-langkah kecil dengan irama tinggi. (*)
Source: Diolah dari berbagai sumber