Kalian pasti udah tahu, kalau Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mewajibkan sekolah tatap muka mulai Juli 2021 mendatang. Nah, pastinya hal ini jadi salah satu langkah untuk bisa menjalani aktivitas sekolah kayak dulu di era kehidupan baru ini. Eits, meski boleh kembali ke sekolah bukan berarti kalian bebas loh ya.
Kalian tetap harus melakukan Jajacutapama, JagaJarak, Cuci Tangan dan Pakai Masker. Soalnya, ini penting banget buat menekan pertambahan virus Covid-19. Salah satu student athlete dari SMAN 1 Unggulan Muara Enim, Gita Rosalinda jadi lebih tersadar soal penerapan Jacatupama. Dirinya berkaca dari penyelenggaraan DBL 2021 South Sumatera Selatan Series lalu.
Pada gelaran DBL 2021 seri Sumatera Selatan (Sumsel) Maret kemarin, protokol kesehatan (prokes) sangat dijalankan ketat oleh semua pihak. Baik panitia maupun peserta. Penonton yang masuk pun harus menjalani prokes ketat dan mesti memakai masker serta berjaga jarak satu sama lain.
Gita Rosalinda (pegang bola) sewaktu berlaga di final DBL 2021 Seri Sumsel
Bagi Gita, kebijakan untuk kembali belajar di sekolah ini sangat bagus. Tapi, kembali lagi ia berharap prokes juga harus ketat nantinya. “Harapannya kita semua tetap waspada soal prokes, biar tetep terjaga. Terus mungkin juga per sesi belajar ke sekolahnya,” tandas siswi kelas XI itu. Student athlete berusia 16 tahun itu mengaku lebih nyaman belajar secara langsung.
“Kalau daring terus, takut sulit menerima pelajaran ke depannya nanti,” timpalnya. Satu peserta lainnya dari DBL seri Sumsel lalu, Alvira Destra juga mengakui melalui kampanye Jajacutapama, ia lebih teredukasi dan peduli dengan prokes yang ada. Dirinya pun jadi terbiasa menerapkan Jajacutapama di kehidupan sehari-hari.
Alvira Destra student athlete asal SMAN 2 Lahat
“Pas ikut DBL kemarin jadi buat aku sadar betapa pentingnya menjalankan prokes. Sampai sekarang, kalau latihan basket aku selalu Jajacutapama,” ucapnya. Siswi SMAN 2 Lahat itu sangat senang apabila rencana sekolah tatap muka bisa direalisasikan segera.
Pastinya ia juga kepengin merasakan sekolah secara langsung. Apalagi, ia merupakan siswi kelas X di semester pertama lalu. “Nggak sabar banget mau pakai seragam, kalau daring terus sayang banget baju sekolah nggak pernah dipakai, udah beli mahal-mahal hehe,” cuapnya.
Arsya Maulana (layup) kala membela SMAN 4 Mataram di DBL 2021 Seri NTB
Hal senada juga disampaikan oleh Arsya Maulana, siswa dari SMAN 4 Mataram. Dengan pengalaman menaati prokes ketat dan melakukan Jajacutapama pada DBL 2021 seri Nusa Tenggara Barat (NTB) lalu, cukup membuatnya merasa aman dan nyaman ketika bertanding.
Student athlete kelas XI itu juga berharap, hal seperti itu bisa diterapkan ketika sekolah masuk kembali di bulan Juli mendatang. “Kalau sekolah kembali dibuka, pasti ada interaksi secara langsung, karena itu aku berharap sekolah bisa tegas juga nerapin protokol kesehatan,” ujar cowok berusia 17 tahun itu. (*)
Baca Juga: Juli 2021 Sekolah Tatap Muka Diwajibkan, Berikut Panduan dari Kemendikbud