SMAN 1 Palembang tampil ciamik pada perhelatan DBL 2021 South Sumatera Series lalu. Mereka berhasil mencapai final untuk pertama kalinya, sejak DBL seri Sumatera Selatan bergulir dari tahun 2008 silam. Tetapi, sayangnya Nexat (julukan SMAN 1) harus menyerah di partai final dari SMA Methodist 2 Palembang dengan skor 84-62.

Namun, ada pemandangan yang cukup unik kala Nexat takluk di tangan Methodist 2. Para pemain Nexat ini justru tidak menunjukkan mimik kekalahan yang berlebihan. Mereka terlihat begitu ‘legowo’ menerima hasil kurang memuaskan bagi timnya ini. Ternyata di baik itu semua ada peran Yobet Hendicko pelatih Nexat, yang selalu memompa semangat timnya.

“Mereka justru makin optimis di tahun depan bisa merebut champion, mereka banyak mengambil pelajaran berharga di musim perdananya ini,” cetus coach Yobet. Jika dilihat isi skuad Nexat merupakan pemain fresh. Yang rata-rata masih muda dan duduk di kelas X dan XI. Pelatih berusia 24 tahun itu pun mengajarkan bahwa kekalahan bukan hal memalukan.

“Saya kasih gambaran di final ada momen yang tidak akan terlupakan. Ketika nama kalian dipanggil satu per satu dan kalian keluar dengan lampu sorot ke arah kalian. Itu cukup berhasil untuk memotivasi mereka agar tampil konsisten sampai final, walaupun kami kalah,” tandasnya.

Bukan tidak sedih, melainkan penggawa Nexat lebih mengambil sisi positif dari kekalahan. Apalagi, seperti yang sudah dikatakan tadi, bahwa pemain mereka banyak yang berstatus rookie. Artinya, di DBL seri Sumsel musim depan boleh jadi mereka bisa tampil lebih garang.

“Saya juga selalu ingatkan soal attitude, saya ajarkan bagaimana cara bersikap baik di dalam maupun di luar lapangan," terang coach Yobet. Salah satu pesan lain coach Yobet pada anak didiknya adalah bisa mengharagai waktu. Termasuk soal proses hingga menuju kompetisi dimulai.

Soal pesannya ini, dia begitu berharap, bahwa wejanganannya bisa diterapkan hingga pemainnya beranjak dewasa kelak. “Mereka harus dibiasakan tepat waktu dalam segala hal, karena itu akan membantu mereka di masa depan,” tuturnya.

Coach Yobet Hendicko saat mengarsiteki SMAN 1 Palembang

Sementara, di luar tim, secara personal, konsistensi selama dua musim terakhir menukangi Nexat, membuahkan hasil manis bagi Yobet. Untuk pertama kalinya, dirinya berhasil terpilih menjadi first team DBL 2021 seri Sumatera Selatan. Hal itu benar-benar di luar ekspetasi. Sebab, ia punya target minimal membawa Nexat ke final. Bahkan kalau bisa juara.

Namun, target juara gagal terelisasi, Nexat hanya sampai final. Tapi, di sisi lain ia justru bisa terpilih first team. “Melihat mereka di final saja sudah senang. Tentu ini jadi hal yang membanggakan dan bersyukur karena ini pertama kalinya saya jadi first team DBL,” imbuh coach Yobet.

Di musim berikutnya, ia berharap banyak, skuadnya dapat tampil lebih gahar dan tidak cepat puas dengan hasil yang diraihnya ini. “Semoga kita semua bisa ambil sisi positif dari bermain basket,” tungkasnya. (*)

Foto-foto: Dika Kawengian/DBL Indonesia

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
UBS Gold Dance Competition 2019 Usung Tema Disney Princess
Unggul Setengah Bola, SMAN 1 Tuban Amankan Kemenangan Kedua