Perhelatan DBL 2021 South Sumatera Series memang sudah berlalu. Namun, keseruan dari DBL musim ke 17 seri Sumatera Selatan itu tak dapat dilupakan begitu saja. Banyak cerita menarik dari perhelatan liga basket pelajar SMA terbesar se-Indonesia itu. Salah satunya adalah soal cerita di balik keberhasilan tim dance SMAN 17 Palembang yang jadi juara DBL Dance Competition.

Perlu diketahui, tim dance SMAN 17 Palembang berhasil memenangi DBL Dance Competition untuk ketiga kalinya. Gelar juara di Tahun ini merupakan torehan dua musim beruntun yang mereka capai dari tahun lalu. Sebelumnya, gelar juara pertama DBL Dance Competition mereka berhasil diraih pada tahun 2017.

Eta Meilani Putri, kapten tim dance SMAN 17, mengungkapkan banyak sekali suka duka yang sudah dilalui timnya demi tampil maksimal di DBL Dance Competition. "Dari awal, kami nggak gentar buat tetap berjuang meraih First Place di DBL Dance Competition tahun ini," ungkap Eta. Perjuangan panjang mereka, dimulai sejak memasuki bulan September 2020 lalu.

Eta dan tim begitu ketat melakukan seleksi, demi ikut DBL Dance Competition tahun ini. Mereka juga disibukkan memikirkan tema dan konsep. Di DBL Dance Competition tahun ini, Eta dan tim memang mengambil tema Cinderella. Menurut Eta dan tim, cerita Cinderella memang terlihat simpel. Namun, persiapan supaya tampil maksimal, bukan hal yang mudah.

Mereka harus latihan hampir setiap hari, hingga larut malam. Demi menyuguhkan teatrikal putri Cinderella yang pergi meninggalkan istana di malam pesta dansa."Badan pegal dan dengkul biru, karena saking seringnya latihan sampai pulang malem kalau latihan, hehe," cetusnya.

Bahkan, urusan kostum juga mereka pikirkan. Mereka rela ke pasar demi membuat balutan dress yang indah dipandang mata. "Kita panas-panasan ke pasar demi beli bahan," ujarnya. Apalagi kostum yang dikenakan oleh Eta yaitu si putri Cinderella. Cukup rumit, tapi semua itu dilakoni, karena mereka sangat passion menekuni dance.

"Aku pakai tiga baju dalam satu kali penampilan. Kostum ini didesain khusus oleh pelatih kami Sempat hopeless karena banyak tukang jahit yang nggak berani ambil risiko mengerjakan kostum kami, tapi bersyukur semuanya dilancarkan sampai hari-H," paparnya.

Para peserta dance di DBL 2021 ini butuh effort lebih daripada tahun-tahun sebelumnya. Sebab, tahun ini ada beberapa protokol kesehatan (prokes) yang harus dijalankan panitia untuk memastikan keselamatan bersama.

Nah, penerapan prokes itu membuat para peserta lebih ribet. Misalnya larangan untuk bermakeup di lokasi. Selain itu juga harus ada pembatasan kru yang diperbolehkan membantu menyiapkan properti dance. Semuanya juga harus menjalani tes swab antigen dulu. 

Keberhasilan jadi pemenang DBL Dance Competition ini ia persembahkan buat orang-orang di sekitarnya yang selalu mendukung jerih payah tim dancenya. “Semua perjuangan kami, terbayarkan karena banyaknya dukungan. Mulai dari orang tua kami, guru, senior, dan juga teman-teman yang kami sayangi,” ucapnya.

Selain SMAN 17, Second Place DBL Dance Competition berhasil diraih SMAN 5 Palembang. Mereka menampilkan koreografi Mulan. Sedangkan SMAN 1 Palembang yang meraih Third Place DBL Dance Competition, mengusung koreografi Moana. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024