Puas! Itulah satu kata yang terucap dari mulut Albert Richard begitu sekolahnya SMA Methodist 2 Palembang mengakhiri pertandingan lawan SMAN 1 Palembang dengan kemenangan. SMA Methodist 2 Palembang berhasil back to back champions. Sebelum laga itu berjalan, panitia juga mengumumkan nama Albert sebagai most valuable player (MVP) basket putra DBL 2021 South Sumatera Series.

"Buat aku yang penting bisa back to back champions dulu. Jadi ketika nerima MVP tadi masih degdegan. Apalagi lawan kita kuat sekali," kata pemain berpostur 180 cm/65 kg itu.

Hasil ini bukan saja back to back champions buat Albert. Tapi ia juga berhasil mendapatkan MVP dua kali berturut-turut. Apalagi capaian ini dilakukan di tahun terakhirnya sebagai student athlete.

Jadi, wajar jika Albert begitu puas. Ia merasa perjuangannya selama ini tidak sia-sia. "Meskipun pandemi, saya tetap berlatih terus demi menyambut DBL 2021 ini," katanya.

Sepanjang DBL 2021 ini Albert Richard berhasil meraih total poin 76 dari tiga pertandingan. Sepanjang itu pula ia membuat 15 rebound, 3 assist, dan 18 steal.

Dalam pertandingan final kemarin, Albert juga memperbaiki catatannya di Beat The Record sebagai pencetak poin terbanyak dalam satu pertandingan. Ia bisa membuat 37 poin. Pada laga sebelumnya ia juga berhasil mencetak 30 poin. Catatan 30 poin itu sudah melewati Beat The Record yang dibuat pemain SMAN 5 Mataram, Yakobus Reyfael Gilbert.

Bagi Albert, dua gelar itu (MVP dan juara) bukan hanya kebanggaan buat dirinya. Tapi juga buat keluarganya. Ia juga bisa bangga karena bisa menyalip capaian kakaknya. Kakak Albert, Alfandi, pernah dua kali menjadi MVP di DBL South Sumatera Series, musim 2015 dan 2016. Sayangnya, sang kakak tak pernah membawa timnya juara.

"Wah seneng banget bisa gantian ngejek kakak. Sebab di tahun pertamaku, aku diejek karena tidak bisa juara dan tidak dapat MVP," ujarnya.

Menurutnya apa yang dicapai di musim 2021 ini tak lepas dari pengalamannya ketika mengikuti DBL Camp. Albert memang pernah menimbah ilmu di DBL Camp 2019. Sayangnya ketika itu ia hanya peringkat 50 besar sehingga gagal menjadi skuad DBL Indonesia All-Star.

"Dari DBL Camp itu saya bisa belajar banyak. Apa saja latihan-latihan yang bisa saya lakukan, terutama secara individu," jelasnya. 

Bagi Albert, menjalani DBL 2021 ini sangat sulit. Protokol kesehatan ketat yang diterapkan panitia memaksa para pemain harus menyesuaikan diri. Ia mencontohnya adanya batasan penonton yang membuat suasana di dalam GOR tak lagi riuh. "Ketika kondisi normal penonton kan banyak. Itu sangat berpengaruh buat semangat para pemain. Suporter itu kan pemain ke 6 di lapangan," ungkapnya.

Selepas tak lagi menjadi student athlete tahun ini, Albert mengaku ingin sekali melanjutkan studi yang sekaligus bisa mengembangkan karirnya di basket. Ia ingin sekali bisa merantau untuk kuliah di luar Palembang. "Namun masih harus saya pikir lagi karena orang tua kan sendiri di Palembang," pungkasnya.(*)

Berikut daftar First Team Putra DBL 2021 South Sumatera Series:

1. Ary Nafys - SMAN 6 Palembang

2. Darwin Jayusman - SMA Methodist 2 Palembang

3. Ananda Azhara - SMAN 1 Palembang

4. Albert Richard - SMA Methodist 2 Palembang

5. Rafael Sebastian - SMAN 1 Unggulan Muara Enim

Pelatih: Yobet Hendicko - SMAN 1 Palembang

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya