Partai final putra DBL 2021 South Sumatera Series kali sangat menarik. Mungkin jarang terjadi di kota-kota lain. Tim finalis SMA Methodist 2 Palembang dan SMAN 1 Palembang ternyata "satu perguruan". Mayoritas pemain kedua tim selama ini berlatih juga di klub basket lokal, Klub Bangau.
Di klub Bangau itu, anak-anak SMA Methodist 2 dan SMAN 1 Palembang dilatih pelatih yang sama, coach Nabila. Coach Nabila sendiri di musim ini mendampingi anak-anak SMA Methodist 2 sebagai asisten pelatih. Jabatan pelatih kepala diserahkan pada Ivan, yang juga juniornya di klub Bangau.
Menariknya, pelatih SMAN 1 Palembang yang menjadi lawan Methodist 2, coach Yobet Hendiko juga junior coach Nabila di klub Bangau. Nah, coach Nabila sendiri juga sempat menukangi SMAN 1 Palembang.
Usai sama-sama memastikan langkahnya ke final, anak-anak SMA Methodist 2 dan SMAN 1 Palembang menggelar makan bersama di Klub Bangau. Dalam kesempatan itu, coach Nabila berpesan pada anak-anak Methodist 2 dan SMAN 1 Palembang untuk tetap bermain habis-habisan dan menjunjungi tinggi sportivitas.
"Saya katakan pada mereka biarkan mereka satu guru dan satu ilmu, tapi inilah waktunya membuktikan hasil perjuangan berlatih selama ini," kata coach Nabila.
Anak-anak Methodist 2 dan SMAN 1 Palembang pun sepakat. Mereka berjanji bermain habis-habisan dengan tetap menjaga sportivitas. Tapi ada satu pesan dari pemain kedua tim pada coach Nabila.
"Anak-anak bilang, coach Nabila tidak usah banyak terlibat di final ini. Biar final ini menjadi pertarungan strategi coach Ivan (pelatih SMA Methodist 2) dan coach Yobet (pelatih SMAN 1 Palembang) saja," ucap coach Nabila, menirukan ucapan anak-anak Methodist 2 dan SMAN 1 Palembang.
Di wawancara terpisah, coach Yobet mengaku tetap menginstruksikan anak-anaknya bermain habis-habisan. Tak perlu melihat lawan mereka adalah teman satu klub di luar sekolah. "Sebab inilah pembuktian buat mereka untuk bisa memberikan gelar yang pertama buat SMAN 1 Palembang," ujarnya. "Sebagai pelatih saya yakin pada kemampuan mereka. Saya juga tak takut meskipun lawan juga sudah kenal karakter pemain-pemain saya," imbuh coach Yobet.
Sementara itu coach Ivan mengaku senang bertemu dengan SMAN 1 Palembang. Sebab ia sudah mengetahui kekuatan lawannya. "Kalau kemarin yang lolos ke final SMAN 1 Unggulan Muara Enim, kami butuh kekuatan lawan. Sebab belum pernah sama sekali bertemu," ujarnya.
Selama ini SMA Methodist 2 Palembang dan SMAN 1 Palembang sudah sering melakukan sparring. Hasilnya kadang dimenangkan SMA Methodist 2, tapi sering juga diakhiri kemenangan SMAN 1 Palembang. Jadi, laga final ini benar-benar menjadi pembuktian bagi kedua tim, siapakah yang layak disebut "pasukan terbaik" Klub Bangau? (*)
Bagaimana dengan pertandingan final cewek? Baca beritanya di sini: Masihkah Trofi Putri Didapat Lagi Tim Luar Kota Palembang?