Sudah empat musim berturut-turut tim basket putri sekolah yang ada di Palembang tak mampu merebut gelar juara DBL. Trofi selalu lepas dibawa tim-tim asal luar kota. Terakhir gelar juara didapat sekolah asal Palembang pada musim 2015. Saat itu gelar juara diraih SMA Methodist 1 Palembang.

Dari deretan juara basket putri sejak musim pertama 2008, tim asal luar Palembang memang mendominasi. Selama 12 tahun ini hanya 3 tim dari Palembang yang berhasil meraih juara. Yakni SMAN 15 Palembang (2012), SMA Methodist 2 Palembang (2014), dan SMAN Methodist 1 Palembang (2015).

Nah, kesempatan itu datang lagi musim 2021 ini. Di partai puncak hari ini (9/3), SMAN 1 Unggulan Muara Enim bertemu SMAN 11 Palembang. Kedua tim ini sebenarnya sering bertemu, terutama di turnamen lain di luar DBL.

Di tahun ini kekuatan SMAN 11 Palembang hampir sama dengan musim 2019. Mayoritas mereka pernah merasakan DBL 2019. Pelatih SMAN 11 Palembang Jaka Dwi Warna mengatakan, timnya sudah mengetahui kekuatan SMAN 1 Unggulan Muara Enim. Belum lama ini mereka pernah bertemu di sebuah turnamen yang digelar di Muara Enim.

"Saat itu kami bertemu di final juga. Kami memang kalah, tapi dari sana anak-anak belajar lagi dan siap revans di DBL ini," jelasnya. Coach Jaka mengaku sudah memperbaiki kekurangan-kekurangan timnya selama menjalani pertandingan di DBL ini. Terutama soal finishing.

Sementara itu pelatih SMAN 1 Unggulan Muara Enim, coach Rachmad Putra meminta anak asuhnya tak meremehkan lawan. Meskipun mereka sebelum pernah bertemu dan memenangkan pertandingan.(*)

Baca juga preview final cowok yang tak kalah menarik, ternyata kedua tim finalis sama-sama berlatih di klub basket yang sama: Satu Guru Satu Ilmu, Ajang Pembuktian Pasukan Terbaik "Klub Bangau"

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan