Partai pamungkas opening DBL 2021 South Sumatera Series Jumat (5/3) hari ini bakal ditutup antara SMAN 1 Tanjung Raja kontra SMA Muhammadiyah 1. Pertandingan ini, bisa disaksikan secara live streaming via kanal YouTube DBL Play dan juga aplikasi DBL Play pada pukul 18.00 WIB.
Laga ini jadi yang pertama untuk kedua tim. Pasalnya, baik Smantra (julukan SMAN 1) maupun Smamsa (julukan SMA Muhammadiyah 1) belum pernah bersua di kompetisi manapun, termasuk di DBL. Pertandingan ini diprediksi bakal berlangsung menarik.
Secara track record di DBL, Smamsa lebih berpengalaman ketimbang Smantra. Tim besutan Windah Riezki ini belum pernah absen, setidaknya dalam kurun tiga musim terakhir. Sebaliknya, Smantra merupakan debutan di kompetisi DBL.
Namun, biarpun begitu Andrian Fajar dan tim punya rekor kurang menarik di babak awal DBL. Dua musim terakhir, Smamsa selalu tumbang di partai perdana pada dua musim terakhir. Hal itu jadi polemik tersendiri bagi Smamsa.
Tapi, coach Windah tidak mengkhawatirkan hasil itu. Dirinya begitu fokus untuk membangun tim supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama di DBL 2021 seri Sumatera Selatan (Sumsel) ini.
“Dari segi permainan, kami punya pemain yang udah pernah ikut DBL, chemistry tim juga udah terbentuk baik meskipun tahun lalu DBL ditiadakan,” terangnya. Pelatih berusia 27 tahun itu juga meyakini, kalau timnya kini punya kekuatan lebih untuk tampil baik di DBL 2021. Ia mengungkapkan, Smamsa sekarang ini banyak dihuni oleh pemain berpostur besar.
Hal itu yang bakal dimanfaatkan dengan baik oleh timnya. “Kami punya big man, ada Hafizh dan Oman, kemungkinan besar kami akan main dari dalam,” tandasnya. Sementara itu, dari sisi Smantra, asisten pelatih mereka Puput Wijayanti menyatakan timnya akan memanfaatkan situasi nantinya.
Kekuatan tim yang belum diketahui lawan, jadi senjata utama, untuk membuat kejutan di laga perdana. Hingga menjelang pertandingan sore hari ini, kondisi timnya sangat fit dan siap melakoni debut di DBL. Sebulan terakhir jajaran pelatih Smantra banyak menggembleng soal fundamental dan fisik pemain.
Ia meyakini, DBL tahun ini akan jadi momentum kebangkitan basket Smantra. “Untuk kekuatan tim rasanya lumayan, karena kami baru punya pelatih lagi setelah beberapa tahun terakhir,” terangnya.
Melawan tim yang sudah berpengalaman, bukan maslaah besar bagi Smantra. Sebab, dukungan dan doa yang mengalir membuat para pemain mereka begitu optimis melaju mulus di DBL musim ini. “Semangat anak-anak dan support orang belakang layar membuat saya begitu yakin mereka bisa tampil percaya diri hari ini,” tungkasnya. (*)