Tak pernah terbesit oleh Yakobus Reyfael Gilbert untuk bisa jadi Most Valuable Player (MVP) DBL 2021 West Nusa Tenggara Series. Dirinya hanya ingin menebus kegagalan SMAN 5 Mataram yang dikalahkan oleh SMAK Kesuma Cakranegara di final perhelatan DBL seri NTB musim sebelumnya. Di luar dugaan, justru di musim ini jadi tahun manis baginya.

Gelar MVP jatuh ke tangannya, bersamaan dengan trofi yang berhasil digondol oleh dirinya dan tim. “MVP bukan tujuan utamaku. Kemenangan dan kontribusi terbaik buat tim jadi hal penting buatku,” terangnya. Tentu dengan hasil itu ia begitu senang sekali.

Semua terjadi di luar dugaannya. Selama ini usahanya berlatih tiap hari bersama tim dan latihan meningkatkan fisik, seperti terbayar lunas. Kini, ia bisa menikmati hasinya dengan nyaman. “Semua terasa indah, target tercapai buat sejarah baru dengan kawin gelar pertama di NTB dan dapat titel MVP,” timpalnya.

Pertarungan sengit melawan SMAN 2 Mataram, menjadi yang paling berkesan selama di DBL 2021. Ia tahu lawan mereka di final bukan tim sembarangan.

Dukungan penuh dan doa yang mengalir dari orang tuanya, membuat Reyfael merasa jadi tampil gahar di lapangan pada final kemarin. Tak heran, gelar MVP ini begitu ia persembahkan buat orang tuanya.

“Sudah jelas titel MVP ini untuk mereka (re: orang tua),” imbuhnya. Tak dipungkiri, tahun ini ia memang menjadi salah satu andalan tim. Reyfael begitu tampil impresif. Hal itu terbukti dari catatan statistiknya yang naik signifikan ketimbang performa dua tahun silam.

Tahun ini Reyfael mendapat jatah main lebih banyak. Tercatat dalam statistik, minute per game Reyfael menyentuh angka 20 menit 54 detik, naik sekitar 8 menit dibanding musim lalu dari 3 game yang ia lakoni di dua musim terakhirnya.

Begitupun dengan pundi-pundi poinnya yang ia bukukan. Tahun ini ia berhasil menyumbang 43 poin, surplus 26 angka. Bukan cuma itu, latihan fisiknya juga membuatnya melakuan rebound lebih banyak dengan catatan 10 rebound, naik 7 angka ketimbang musim lalu.

 

Namun, pemain berposisi forward itu merasa tak boleh terlena dengan capaian ini. Justru, tantangan ke depannya akan lebih besar dan pastinya sangat sulit. Musim ini, ia datang bersama timnya tidak dengan “embel-embel” apapun.  Hal itu membuatnya bisa tampil begitu lepas, tidak ada beban.

Dengan titel MVP dan juara bertahan DBL seri NTB ini beban yang dipikulnya tidaklah mudah. Ia akan bersantai sejenak, menikmati hasil tahun ini. Reyfael juga berjanji di perhelatan DBL seri NTB tahun depan ia akan lebih gigih. Sebab, ia tahu mempertahankan lebih sulit daripada membuat pencapaian baru. (*)

Populer

Ukir Sejarah! Putri Olifant Tiga Kali Jadi Ratu DBL Yogyakarta
Lagu dengan Tipe ini Bisa Memompa Adrenalinmu Sebelum Tanding Basket
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Daftar Kota Penyelenggaraan DBL 2024-2025 di Indonesia
Gelar Juara DBL Jakarta Selatan "Pulang Kampung" Ke Mahakam