Final DBL 2021 West Nusa Tenggara Series ini begitu penting bagi Stephannie Nandhika. Sebab ini musim terakhir berkompetisi di DBL bagi student athlete kelas XII tersebut. Ini juga kesempatan terakhirnya untuk membantu tim basket putri SMAN 5 Mataram mengakhiri puasa gelar juara DBL.

Tim putri SMAN 5 Mataram memang cukup lama tak memegang trofi juara. Terakhir mereka merasakan euforia juara pada musim 2015. "Perjalanan ke final ini membuat aku dan tim makin berlatih lebih keras. Dan tentu lebih banyak memanjatkan doa agar mimpi mengakhiri puasa gelar juara bisa kami tuntaskan di final nanti," ujar cewek yang akrab disapa Hannie itu.

Hannie sendiri sudah tiga musim berlaga di kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia, DBL. Sebenarnya musim 2019 ia nyaris bisa mengantarkan tim putri SMAN 5 Mataram. mengakhiri puasa gelar jaura. Saat itu di partai final DBL 2019, SMAN 5 Mataram ditantang seteru abadinya, SMAN 1 Mataram.

Gelar juara sebenarnya sudah di depan mata. SMAN 5 Mataram sempat unggul di dua kuarter paruh pertama. Di kuarter pertama, SMAN 5 Mataram unggul perolehan poin dari SMAN 1 Mataram, 9-5. Memasuki kuarter kedua, SMAN 5 Mataram kembali unggul perolehan poin 16-7.

Sayang, SMAN 5 kehilangan kendali di dua kuarter akhir. Mereka kalah perolehan poin 8-16 di kuarter ketiga. Lalu di kuarter akhir mereka juga kalah 17-23. Skor akhir pun tipis, hanya 50-51 untuk kemenangan SMAN 1. 

Di partai final itu, pemain berposisi forward tersebtu bermain 27 menit. Ia berhasil mengoleksi 7 poin, 2 assist, 5 rebound, dan 2 steal.

Sebenarnya dari sisi statistik pertandingan final musim lalu, SMAN 5 Mataram lebih unggul dari lawannya, SMAN 1. Baik secara field goals, assist, maupun turnovers. Namun yang lemah dari SMAN 5 Mataram di final musim lalu ada tembakan tiga angka. Dari 13 percobaan, sama sekali tidak ada yang menghasilkan poin.

"Kegagalan menyakitkan musim lalu di partai final membuat kami banyak belajar. Kami sebenarnya sudah lama mempersiapkan diri untuk DBL musim ini," kata Hannie. Meskipun pandemi, lanjut Hannie, tim putri SMAN 5 Mataram tetap berlatih. Namun tetap dengan protokol kesehatan ketat.

"Kami sudah memulai latihan sejak pertengahan tahun kemarin. Sekolah mengizinkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," terangnya.

Pelatih banyak memberikan porsi back to basic. Sebab tim SMAN 5 Mataram memang cukup lama berhenti total dari latihan di awal pandemi. Sejak memutuskan ikut DBL 2021, Hannie selalu mengingatkan ke teman-temannya agar tidak pernah meremehkan semua lawannya.

"Belajar dari final 2019, kami harus menjaga mental. Jangan pernah meremehkan lawan siapapun itu. Sebab hal itu berdampak pada kewaspadaan kami saat offense maupun defence.


Stephannie Nandhika (dua dari kiri, jersey 35) sedang melakukan defense saat menghadapi SMAN 2 Mataram di laga semifinal (Foto: Dika Kawengian/DBL Indonesia)

 

Selain bermimpi membawa SMAN 5 Mataram mengakhiri puasa gelar jaura, Hannie juga punya misi khusus. Ia ingin di musim terakhirnya ini bisa kembali terpilih menjadi first team. Hal ini pernah ia rasakan di musim 2019. Ia sempat menimba ilmu di DBL Camp dan lolos 50 besar. 

"Semoga bisa kembali masuk first team. Oleh karena itu aku selalu berupaya bermain maksimal di setiap game, menjaga attitude, dan tetap rendah hati," ujarnya.

Kira-kira berhasil gak ya Hannie mewujudkan dua mimpi itu (juara dan kembali tembus first team)? Dengan catatan statistiknya musim ini rasanya hal itu mungkin saja terjadi. Sejauh ini Hannie tercatat sebagai top poin. Ia sudah membuat 36 poin. Angka saya sama juga dibuat rekan setimnya, Marianisendrina Leonivanala.(*)

Populer

Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Lagu dengan Tipe ini Bisa Memompa Adrenalinmu Sebelum Tanding Basket
Ukir Sejarah! Putri Olifant Tiga Kali Jadi Ratu DBL Yogyakarta
Daftar Kota Penyelenggaraan DBL 2024-2025 di Indonesia
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya