Bagi Evelyn Fiyo Imlek bukan hanya sekedar pergantian tahun atau tradisi kebudayaan saja. Tapi, Fiyo memaknai Imlek merupakan momen untuk merasakan kehangatan bersama keluarga.
Cewek berusia 17 tahun itu bersama keluarga juga punya tradisi tersendiri tiap merayakan Imlek. Tahun ini Fiyo bakal berkumpul bersama keluarga dari ayahnya. Di rumah sang nenek.
Dengan mengenakan ornamen serba merah, Fiyo begitu semringah menyambut tahun baru Imlek 2572 ini. "Tiap tahun digilir gitu, tahun ini bareng keluarga papa, tahun depan sama keluarga mama lagi," cetusnya.
Salah satu tradisi unik di keluarga Fiyo adalah ketika berbagi soal angpao. Seperti biasa, keluarga yang sudah menikah harus memberi angpao pada saudara yang masih lajang. Termasuk Fiyo, dong. Nah, yang menarik ketika pembagian angpao, para sepupu dan keluarga Fiyo harus berbaris.
Nantinya, mereka mesti mengepalkan tangan ketika hendak mendapatkan angpao dan mengucapkan Kiong Hi. Dalam tradisi Tionghoa, pengepalan tangan ini disebut dengan istilah "pai" atau juga dikenal dengan nama "soja".
Sementara istilah Kiong Hi merupakan ucapan selamat. Hal ini ditunjukkan sebagai rasa hormat dari anggota keluarga yang muda kepada yang lebih tua.
"Kalau di keluarga mama itu biasanya pas angpaoan baris terus kita melakukan pai itu. Kalau di keluarga papa sih nggak harus kayak gitu hehe," tandas Fiyo.
Buat menyambut pergantian tahun, baik bersama keluarga sang ayah maupun bunda, Fiyo lebih banyak menghabiskan waktu untuk membuat mini game.
Permainan kecil-kecilan ini pun beragam, setelahnya baru dilanjutkan makan malam bersama hingga malam pergantian Imlek tiba. "Gamenya nggak nentu, cuma buat lucu-lucuan aja sih," timpal Fiyo.
Fiyo sendiri mengaku, setelah mendapatkan angpao biasanya ia lebih senang ditabung uangnya daripada boros untuk berbelanja hal lainnya. "Paling aku lebih boros ke makanan, hehe,” timpalnya. Ia pun makin berharap tahun ini bisa leih jaga kesehatan dan hubungan dengan orang tercinta.(*)