Pasti udah denger kan DBL Play mau meluncurkan komik basket gratis untuk kalian semua? Nah, komik berjudul Sangsaka Lima itu bukan kaleng-kaleng loh guys. Nama kreatornya cukup terkenal di dunia komik Indonesia. Mereka adalah Juan Vito dan Mochammad Fadli.
Keduanya merupakan lulusan Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2008. Nah, siapa nih yang sudah ancang-ancang kuliah di ITB?
Vito sendiri saat kuliah mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual. Sementara Fadli, lulusan Desain Produk ITB. Jadi soal desain tentu jangan ragukan background mereka berdua. Sudah sejak lama, Vito dan Fadli berkolaborasi dalam hal desain.
Yang menarik, kedua mangaka -sebutan kreator manga- ini ternyata punya hobi yang sama. Baik Vito maupun Fadli menggemari sepak bola dan basket.
Berangkat dari hobi yang sama itulah mereka berdua kembali bertemu pada 2011 untuk berkolaborasi membuat project komik pertama bergenre sport. Saat itu mereka dengan latar belakang cerita sepak bola. Kalian tentu sudah tahu nama komik itu: Menembus Jantung Pertahanan. Coba cek ratingnya di aplikasi Webtoon, luar biasa...
Pada DBL.id, Vito dan Fadli menceritakan awal mula mereka berkolaborasi membuat komik. Setelah lulus kuliah sebenarnya keduanya sempat berpisah. Setelah lulus dari ITB pada 2008, Vito bekerja sebagai illustrator novel bergambar. Sementara Fadli menekuni kerja kantoran di perusahaan swasta. Tentu di sela waktu senggangnya, Fadli masih menyempatkan mengerjakan project desain lainnya.
Dua tahun menempuh karir secara terpisah, pada 2011, Vito tercetus ide untuk membuat komik olahraga. Saat itu, Vito sedang memegang project ilustrasi di salah satu operator sepak bola Indonesia.
Berangkat dari isu soal sepak bola Indonesia kala itu, Vito menggandeng Fadli menggarap project pertamanya yang berkaitan dengan sport.
Vito awalnya belum terpikirkan mengajak Fadli. "Awalnya aku sama teman SMA. Tapi saat itu kami berdua bingung, siapa ya yang cocok menggambar ilustrasi. Akhirnya saya coba hubungi Fadli,” kenang Vito.
Bak gayung bersambut, Fadli merasa satu visi dengan Vito. Pria kelahiran Bandung 36 tahun silam itu langsung tertarik dengan ide membuat komik olahraga. Namun, perjalanan untuk bisa merilis komik perdana tidak semudah membalik telapak tangan.
Vito dan Fadli lama melakukan riset untuk ide cerita, serta berusaha untuk mengirimkan hasil karyanya ke beberapa publisher. Barulah, pada 2016, komik Menembus Jantung Pertahanan (MJP) untuk pertama kalinya bisa rilis secara fisik.
"Saya suka baca komik, tapi saat itu belum terlalu paham bagaimana membuat sebuah komik. Akhirnya kami mempelajari secara detail dengan perbanyak referensi tentang membuat komik. Ternyata hasilnya mendapatkan sambutan positif dari penggemar komik,” kenang Fadli.
Basket dan Belajar Kehidupan
Ketekunan selama lima tahun untuk bisa meluncurkan komik pertamanya, membuat Fadli banyak belajar proses menggeluti cerita. Ini pula yang ia lakukan ketika mulai menyiapkan komik Sangsaka Lima.
Ternyata baik Vito maupun Fadli bukan serta merta begitu saja ingin membuat komik basket. Namun keduanya sudah lama menggeluti basket.
Fadli ternyata seorang penggemar berat tim NBA Miami Heat. Ia mengaku dari basket ia belajar tentang kehidupan. Baginya, basket bukan hanya soal permainan, pertandingan, dan persaingan. Melainkan, juga ada sisi kemauan diri untuk mencapai sesuatu.
"Basket ngajarin saya buat berteman sama orang. Teman-teman yang dari dulu kenal sampai sekarang masih main basket bareng saya. Saya juga mendapatkan pelajaran bagaimana menghadapi tantangan dan menginginkan sesuatu, ya harus usaha. Pengalaman terbaik di basket, sampai sekarang ya masih bisa ketemu dan saling membantu sama mereka," tandas cowok berzodiak Virgo itu.
Fadli sendiri mengenal basket dari SMP. Beranjak ke SMA, ia makin menekuni olahraga asal Amerika Serikat itu. Sampai akhirnya, ia bisa membawa almamaternya, SMAN 8 Bandung merengkuh juara turnamen antarkota yang digelar Bandung.
"Saya cukup aktif di tim 3x3 atau 5on5 sekolah," timpal Fadli.
Bukan hanya di kehidupan nyata saja, Fadli banyak belajar basket dari komik. Salah satunya komik kawakan basket asal Jepang, Slam Dunk. Fadli mengakui, dirinya merupakan penggemar komik buatan Inoue Takehiko itu.
Kerja keras tim Shohoku untuk bermain di kompetisi nasional seperti tergambar di kehidupan nyatanya. "Saya terinspirasi banget deh sama Slam Dunk, makanya kepengin bikin komik basket," cuapnya.
Pertemuan awal Vito dan Fadli sewaktu masa kuliah pun gara-gara basket.
Vito sendiri mengenal basket sejak SD. Hanya saja, beranjak SMP ia "membelot" dan lebih intens bermain sepak bola. Saat SMA, Vito juga mencoba olahraga lainnya yaitu Taekwondo.
Namun, ketika kuliah tepatnya masuk semester ketiga, Vito mulai kembali menekuni basket. Bahkan, hingga 2018 lalu Vito turut aktif berkompetsi basket di level divisi 2 bersama klub Garden, yang berbasis di Jakarta Selatan.
"Awal kuliah sempat main sepak bola, tapi diajak ke basket karena postur badan saya cukup besar, hehe," ucap Vito.
Keduanya memang satu fakultas, namun berbeda jurusan. Mereka dipertemukan karena basket. Di basket fakutas, Fadli selama ini bermain sebagai guard. Sementara Vito sendiri lebih banyak mengisi posisi lima.
"Ia (Fadli) termasuk yang banyak ngajarin saya di tim basket fakultas," canda Vito.
Buatnya basket ini merupakan olahraga yang mempersatukan. Bahasa basket, jadi bukti bahwa di olahraga ini semua orang bisa bersatu. Seperti misalnya bersatu membangun kerja sama tim untuk bisa memenangkan kompetisi.
"Kami bisa aja punya latar belakang berbeda, tapi lewat bahasa basket ini kami bisa bersatu, termasuk sama Fadli. Lewat basket kami bisa nyambung dan buat karya," cetus Pria asli kelahiran Jakarta 36 tahun silam itu.
Jadi guys, buat kalian yang punya teman dengan hobi sama, cobalah kolaborasi menghasilkan sebuah karya sesuai passion kalian. Cobalah saling melengkapi dari kelebihan yang kalian miliki masing-masing. Vito dan Fadli telah membuktikannya.(*)