Pandemi Melandai, SMAN 1 Narmada NTB Mulai Latihan Bersama

| Penulis : 

Menurutnya tingkat penularan Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB), membuat sejumlah sekolah di provinsi tersebut mulai beraktivitas. Tentu dengan cara "new normal", dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Hal ini juga yang dilakukan SMAN 1 Narmada. Bagi kalian yang belum tahu, Narmada merupakan daerah di Lombok Barat, yang berjarak 10 km dari Kota Mataram, ibu kota NTB. Harapan baru begitu terpancar dari skuad SMAN 1 Narmada ketika sekolah sudah mengizinkan tim basket berlatih kembali di lapangan. Maklum, seperti kalian semua, selama ini para pelajar di sana juga hiatus dari latihan basket secara tim.

"Kondisi di Lombok Barat sudah lumayan baik. Anak sekolah pun sudah mulai masuk seperti biasa, mulai dari minggu lalu. Jadi untuk latihan kita sudah diberikan izin dari sekolah,” tutur coach Hilman Azizi.


Arsip berita portal SuaraNTB, 4 Januari 2021

Pelatih berusia 32 tahun itu menyebut skuadnya saat ini belum bergabung 100 persen. Meski begitu ia sudah mulai memberikan latihan-latihan untuk memulihkan kerjasama tim. Sebab selama ini anak asuhnya lebih banyak berlatih mandiri secara virtual.

"Baru 80 persen yang bergabung. Beberapa belum bisa bergabung karena belum mendapatkan izin orang tua. Untuk kasus seperti itu, saya tetap memberikan porsi latihan di rumah. Mereka saya minta kirim video," terangnya. 

Coach Hilman sendiri memulai program yang berkaitan dengan fundamental. Ia ingin memompa anak didiknya agar lebih siap menghadapi kompetisi Developmental Basketball League (DBL), yang rencananya bergulir tahun ini.

"Saya mulai dengan mengulangi fundamental. Selain itu saya juga berikan video latihan buat dipelajari di rumah," timpalnya.

Buatnya tidak ada kesulitan khusus melatih timnya di situasi new normal seperti ini. Justru ia ingin anak asuhnya tetap aktif basketan untuk menjaga daya tahan tubuh.

Apalagi coach Hilman selalu disiplin soal protokol kesehatan saat latihan di lapangan. "Saya pastikan anak-anak dalam kondisi fit. Bagi yang kurang fit, tidak boleh ikut latihan langsung,” tegasnya. Latihan sendiri selama ini dilakukan selama 4 kali seminggu.

Hal itu ditujukkan supaya jiwa kompetitif mereka di lapangan tetap terasah. Ia tidak ingin kosongnya kompetisi selama satu tahun terakhir berdampak bagi ketajaman skuadnya.

"Saya memotivasi dengan scrimmage lawan seniornya dua minggu sekali," cetusnya. Kondisi pandemi yang mulai membaik di NTB membuat coach Hilman dan timnya berharap DBL bisa segera digelar tahun ini.

Sebab, menurutnya DBL menjadi ajang mengekspose nama sekolah di luar sisi akademik. Apalagi, SMAN 1 Narmada pernah meraih juara empat tahun silam. Puasa gelar selama empat tahun terakhir ini membuat mereka termotivasi kembali membawa gelar juara ke sekolahnya.

"Anak-anak sangat antusias kalau bicara soal DBL. Bagi saya dan tim, selama protokol kesehatan dibuat dengan baik dan dijalankan dengan ketat, kenapa tidak digelar kompetisi,” pungkasnya. (*)

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa