Kabar duka menyelimuti dunia penerbangan Indonesia. Pada Sabtu (9/1) kemarin, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak, dikabarkan hilang kontak dan ditemukan jatuh di perairan daerah Kepulauan Seribu, Jakarta. Hal ini mengejutkan semua pihak, termasuk William Hardi salah alumni SMA Santu Petrus Pontianak.
Dirinya turut memantau soal berita tersebut. Skuad DBL All Star 2019 itu cukup kaget mendengar kabar soal kejadian pesawat yang jatuh itu. "Sedih, kaget, dan takut juga dengar kejadian itu. Soalnya aku kan juga dari Kalimantan Barat," tandasnya.
Pemain dengan postur 198 sentimeter itu menyampaiakan duka cita terkait kejadian tersebut. "Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya semoga para korban cepat ditemukan," timpalnya. Beruntungnya, tidak ada keluarga atau teman William yang jadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air itu.
William Hardi mantan penggawa SMA Santu Petrus Pontianak ketika tergabung dalam skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2019
Student athlete yang kini berkuliah di Universitas Surabaya (Ubaya) itu juga berharap pada keluarga korban yang ditinggalkan bisa ikhlas dan sabar atas peristiwa ini. "Untuk para keluarga korban semoga diberi kekuatan dan ketabahan atas kejadian ini," harapnya.
Pontianak sendiri tak asing bahkan sangat lekat dekat dengan William. Sebab, meski dirinya berasal dari Singkawang tapi ada kenangan juga di kota Pontianak tersebut. Salah satunya ketika dirinya turut menyumbangkan trofi DBL DBL West Kalimantan Series dua musim beruntun. "Sekolah saya memang berprestasi di DBL. Udah 11 kali juara," pungkas cowok berusia 19 tahun itu. (*)
Baca juga:
Selain Sriwijaya Air, Ini Sejumlah Kecelakaan Pesawat Tragis di Indonesia
Bukan Cuma di Indonesia, Tragedi #SJ182 Pun Trending di Tiongkok