Chirstofer Gavriady Tanara salah satu challengers ViCee Skills Competition yang tidak bisa mengerjakan challenge di babak playoff. Tepat sehari sebelum playoff dimulai Senin (30/11), Christofer mengalami cedera pada ankle kakinya. Petaka itu terjadi saat ia berlatih di tengah kegiatan sekolahnya.
Begitu menderita cedera, Chirstofer memilih tidak mengerjakan challenge terlebih dahulu. Sebab, ia tak ingin keadaan kakinya bertambah parah.
“Cedera itu terjadi sebelum playoff. Ketika itu aku sedang mengerjakan tantangan. Saat itu aku loncat, tapi salah landingnya. Akhirnya kaki bagian samping yang jatuh duluan,” ungkapnya.
Siswa yang berasal dari SMAN 2 Mataram ini sebenarnya juga sudah mencoba mengerjakan Rope Jump level 1 sampai 3. Namun ia mendapatkan remidi. “Aku sempet buat yang Rope Jump, tapi remedi dan keadaan kakiku semakin bengkak, jadi nggak aku kerjain,” paparnya.
Sebagaimana diketahui, para peserta harus menyelesaikan semua tantangan di ViCee Skills Competition. Termasuk Physical Development agar bisa membuka Skills Challenge. Jika itu tidak dilakukan, maka para peserta termasuk Christofer tak bisa mengerjakan challenge sama sekali.
Padahal, kompetisi virtual ini sangat ditunggu oleh Christofer. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini ketika ia tak bisa bertanding dengan seluruh peserta yang tersebar di seluruh Indonesia.
Cristofer sepertinya harus merelakan gelar Top 10 ViCee Elite Player. Namun, sekarang ia fokus untuk menyembuhkan kakinya, agar bisa menyambut kompetisi-kompetisi yang akan datang.
“Ya awalnya ingin menang, masuk Top 10 ViCee Elite Player. Tapi, bagaimana lagi, sudah lewat juga. Sekarang aku fokus penyembuhan kaki biar bisa ikut kompetisi berikutnya,” jujur Christofer.
Ia berharap agar teman-temannya yang menjadi perwakilan Lombok, bisa bersaing dengan peserta lainnya secara sehat, dan bisa menjadi Top 10 ViCee Elite Player.(*)