Edwin Sugiharto menjadi satu-satunya perwakilan dari SMA St. Louis 1 Surabaya yang lolos ke babak playoff ViCee Skills Competition. Keberhasilannya melaju ke babak playoff tak lepas dari dukungan luar biasa sang ayah.
Edwin sendiri mengaku seluruh challenge di babak playoff ini jauh lebih kompleks dibanding saat penyisihan. Sebab, ada begitu banyak kombinasi gerakan. “Lumayan kompleks sih menurutku, gerakannya lebih kearah kombinasi, dan harus menyesuaikan dengan waktu yang sudah ditentukan. Contohnya ada Hand Off Series dan Triangle Combo Dribble and Pass,” jujurnya.
Nah, saat mengejarkan challenge Triangle Combo Dribble and Pass, Edwin dibantu sang Papa sebagai partner-nya. “Aku memang ngajak papa sebagai partner. Biar sekalian olahraga. Kebetulan dulu papa juga main basket, jadi tau lah ya. Kalau sama papa juga ngatur jadwalnya lebih gampang,” tukasnya.
Dukungan dari papa itu yang membuat Edwin tak patah semangat. Ia tetap terus bertekad menyelesaikan semua tantangan, meskipun sempat remidi. Seperti misalnya ketika ia harus melakukan remidi dua kali saat mengerjakan Triangle Combo Dribble and Pass.
Ia terkena remidi karena beberapa hal. Yang pertama jaraknya terlalu dekat. "Remidi pertama itu kayaknya gara-gara langkahku kurang, jadi jaraknya terlalu dekat. Terus yang kedua, kayaknya salah angle kamera jadi kelihatan pendek lagi jaraknya. Tapi, setelah itu aman-aman aja,” ujar Edwin.
Di awal-awal mengikuti ViCee Skills Competition, Edwin sebenarnya sempat tak optimis berhasil. Sebab ia telat mendaftar, tepatnya ketika kompetisi sudah berlangsung dua hari. “Tapi orangtuaku, terutama papa mendukung banget. Beliau rela bantuin ngerekam dan jadi partner-ku," ungkapnya. Dukungan itu yang membuat Edwin makin termotivasi dan akhirnya bisa lolos ke playoff.(*)