Yusuf Angkasa merupakan salah satu dari ribuan peserta ViCee Skills Competition yang punya semangat luar biasa. Hingga memasuki pekan keenam, posisinya di leaderboard memang jauh dari harapan buat lolos ke fase playoff. Tapi, dirinya punya kesungguhan untuk tetap bersaing di kompetisi virtual antar student athlete se-Indonesia ini.

Selama ini Yusuf memang menyukai basket. Ia juga memahami permainan ini. Tapi Yusuf merasa masih perlu banyak memerlukan latihan agar bisa menjadi seorang pebasket handal. Jadi, begitu mengetahui adanya ViCee Skills Competition, siswa kelas XI asal SMAN 8 Jakarta ini pun antusias ikut. Dari kompetisi ini ia ingin lebih banyak belajar soal basket dari kompetisi virtual ini. Baik secara teknik maupun pengalaman berkompetisi.

"Yang utama itu pengin ningkatin skill sih. Karena aku masih rada kurang banget, kadang nyari di YouTube juga bingung mau mulai dari mana," ucapnya.

Tahun lalu Yusuf turut berada di tribun SMAN 8 mendukung sekolahnya bertanding di Honda DBL DKI Jakarta. Dari situ ia berambisi untuk turut andil dalam pertandingan. Sayangnya, tahun ini Honda DBL harus diundur.

Oleh karena itu Yusuf tidak pikir panjang setelah tahu ada ViCee Skills Competition. "Makanya pas denger pertama kali ada kompetisi ini aku langsung izin orang tua buat daftar," lanjutnya. Sampai pekan keenam ini posisinya di klasemen memang belum pernah berada di lima besar nasional maupun conference. Tapi, ia tetap ingin berjuang sebagai pecutan untuk mengubah diri lebih baik melalui basket.

"Aku fokus juga sama perubahan sendiri. Jangan ngeliat orang lain. Dan pastinya jangan sampai aku udah ikut, tapi nyerah di tengah jalan," paparnya. Meski belum bisa membuktikan diri di klasemen, kegigihan cowok berusia 16 tahun itu patut diapresiasi. Ia selalu mendapat poin dari setiap Spesial Challenge yang ada di ViCee Skills Competition.

Walaupun nggak semua challenge berhasil, namun di balik kegagalan challenge yang dikerjakan, ada sisi lain yang mesti diacungi jempol dari seorang Yusuf. Bahkan, ia sampai cedera ketika hendak menyelesaikan challenge. "Bukan karena challenge-nya sih. Tapi, aku jatuh waktu naik sepeda pas jalan ke lapangan mau ngerjain challenge,” ucapnya.

Walaupun tangannya cedera ia tetap berusaha. “Sayang aja kalau ninggalin challenge-nya. Jujur bingung juga sama peserta yang bisa dapat lebih dari 150 poin. Tapi, lihat nanti aja, tunggu di lapangan,” pungkasnya.(*)

Baca juga berita menarik dari mainmain.id

- Sekolah Dibuka Januari 2021, 7 Hal Ini Harus Dilakukan Sekolahmu

Bersiap Kembali ke Sekolah? 5 Hal Ini Wajib Kalian Siapkan

Snapchat Beli Voisey, Aplikasi Video Pendek Khusus Bernyanyi. Coba Tiru TikTok?

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya