Siapapun yang menggemari basket pasti mengenal Eko Widodo. Melalui karya tulisnya di tabloid BOLA. Mengulas kabar tentang basket. Mulai dari NBA. Hingga basket nasional. Sejak era Kobatama, IBL, NBL Indonesia, hingga IBL lagi. Analisanya begitu tajam dan mendetail. Dilengkapi dengan statistik. Sehingga label sebagai jurnalis basket top di tanah air memang patut disandangnya.

Tak hanya piawai dalam menulis. Komentar dan ulasannya berkaitan basket juga tak kalah renyah dan berbobot. Saat ia didapuk sebagai host ataupun sebagai komentator program basket di berbagai stasiun televisi. Mungkin ribuan kali dia telah menghiasi layar kaca sebagai komentator laga live basket NBA dan liga basket dalam negeri.

Di Indonesia, hanya bisa dihitung dengan jari. Seorang jurnalis olahraga yang punya kemampuan ulasan sama hebatnya. Dalam menulis dan berkomentar secara live di televisi. Keduanya dimiliki oleh pria asli Madiun ini.

Walau dikenal sebagai sumber ilmu. Beliau seakan selalu dahaga akan ilmu. Utamanya dalam bidang olahraga. Dia meraih gelar Doktor pada Jurusan Pendidikan Olahraga di Universitas Negeri Jakarta. Dengan disertasi ”Kebijakan Olahraga (Sports Policy) dalam Pembangunan Olahraga di Indonesia – Suatu Perbandingan Komparatif ( A Comparative Study) dengan Malaysia.”

Kabar tentang wafatnya sang jurnalis basket panutan ini menjadi duka yang mendalam. Bagi seluruh insan basket di Indonesia. Mulai dari para pemain dan pelatih dari berbagai era. Pemilik klub. Hingga segenap pengurus PP Perbasi. Terlebih, dalam kepengurusan PP Perbasi yang baru saja dilantik beberapa waktu lalu. Nama Eko Widodo menduduki jabatan di Bidang IPTEK.

Mas Eko. Kami di DBL Indonesia akrab memanggil beliau. Juga sangat peduli dengan perkembangan basket usia dini tanah air. Dia sangat antusias hadir meliput dan menuliskan ulasan tentang Honda DBL (Developmental Basketball League). Liga basket pelajar terbesar tanah air yang dikelola oleh DBL Indonesia. Termasuk menyempatkan datang berkunjung ke Surabaya untuk menyaksikan dan meliput kamp basket pelajar terbesar tanah air, Honda DBL Camp.

Saat DBL Indonesia masih mengelola liga profesional NBL Indonesia (2010-2015), Mas Eko selalu menjadi langganan. Sebagai komentator tayangan live pada laga puncak. Ulasannya yang tajam, juga pernah mengantarkan beliau sebagai juara media contest pada Speedy NBL Indonesia musim 2013-2014 .

Mas Eko juga sangat antusias menyambut terobosan DBL Indonesia saat meluncurkan AZA 6. Sepatu basket berkualitas produksi dalam negeri dengan harga terjangkau yang bertujuan menghancurkan barrier atau penghalang anak muda bermain basket. Atas inisiatif sendiri, Mas Eko saat itu membeli dan ikut me-review.

Satu hal yang belum kesampaian adalah mengajak beliau ikut terbang ke Amerika Serikat. Untuk mengikuti para student athlete terbaik tanah air belajar dan bertanding di negeri asal basket itu. Seperti halnya putranya, Cakrawala Satria Ariawan. Anggota skuad elite Honda DBL Indonesia All-Star 2013 yang berkesempatan pergi ke California, Amerika Serikat.

Baca Catatan Eko Widodo : Untuk Menggapai Sukses Diperlukan Proses

Selamat jalan Mas Eko. Sumber ilmu. Penulis dan Komentator Hebat. Pecinta basket sejati. Terima kasih atas jasa-jasa dan dedikasimu bagi basket dan olahraga tanah air. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game