DBL Play Skills Competition mulai digelar Jumat (16/10). Kompetisi basket virtual pertama di Indonesia ini akan mempertemukan antara student athlete se-nusantara. DBL Play Skills Competition ini ternyata nggak luput dari perhatian dua alumni DBL All Star 2019, yaitu William Hardi dan Grady Cahyadi.
William yang juga alumnus SMA Santo Petrus melihat bahwa kompetisi ini akan berlangsung seru. Sebab, persaingan buat jadi Top 10 DBL Play Elites Players tidak gampang. Seperti saat dirinya berjuang di DBL Camp untuk bisa menembus skuad DBL All Star tahun lalu.
Cowok berusia 18 tahun itu menyebutkan para peserta harus memperkuat fundamental, jika ingin memenangkan kompetisi adu skill antar individu ini. Pemain yang juga dipanggil dalam seleksi Timnas muda Indonesia itu menuturkan sampai sekarang ia pun masih terus melatih fundamental basketnya.
"Penting banget karena sewaktu di SMA Santu Petrus kami latihan skill terutama ball handing dan juga fisik," ucapnya. Pemain dengan postur 198 senti meter itu juga berpesan agar tidak cepat menyerah saat menjalani kompetisi. Sebab, para peserta lainnya juga pasti merasakan hal yang sama.
"Rajinlah jaga kondisi tubuh agar tetap fit. Jangan pantang mundur, teruslah kejar poin-poin itu agar kalian bisa menjadi yang terbaik," tegasnya.
Senada dengan William, Grady yang saat ini melanjutkan kuliah di Universitas Parahayangan (Unpar) menambahkan, para peserta juga mesti memperhatikan betul dari setiap gerakan pada setiap challenge yang dilakukan. Supaya tidak kehilangan poin maksimal nantinya. “Semangat terus, kasih yang terbaik soalnya detail kecil dari setiap gerakanya sangat penting saat tanding,” paparnya.
Lebih tegas Grady juga berpesan para peserta terus mengasah fundamental basketnya. Sebab menurutnya hal itu merupakan dasar dari skill bermain basket. “Jadi atlet yang fundamentalnya bagus pasti di permainanya juga bakal bagus, detail gerakan kayak ball handling, passing, dan juga shootingnya,” pungkasnya.(*)