DBL Play Skills Competition hanya tinggal menghitung hari. Pada tahap awalnya, akan dicari 20 pemain terbaik dari leaderboard nasional serta lima pemain terbaik dari tiap conference-nya untuk bisa melangkah ke babak playoff.

Di Central Conference yang terdiri dari Jawa tengah, Jawa Timur, Jogjakarta dan Bali, persaingannya dipastikan akan berjalan sangat ketat. Pasalnya ratusan peserta yang sudah mendaftarkan diri ini tak mau kalah dalam perebutan tiket playoff. Lalu, bagaimana sih persiapan mereka sebelum mulai berkompetisi pada 16 Oktober mendatang?

SMAN 1 Bangkalan tak Mau Ketinggalan

Dari puluhan sekolah yang sudah mendaftarkan diri, SMAN 1 Bangkalan menjadi sekolah non-kompetisi DBL yang antusias mengikuti DBL Play Skills Competition. Tercatat, ada empat siswa yang sudah mendaftarkan diri mengikuti kompetisi skill fundamental tersebut. Dan, jumlahnya dipastikan bisa bertambah loh!

Hal ini diungkapkan oleh Raka Giurdanu. Ia menjelaskan, ajang ini adalah kesempatan sekolahnya untuk berpartisipasi di event yang dibikin DBL. Apalagi, selama ini mereka belum sempat berpartisipasi di Honda DBL karena berbagai kendala. 

Untuk persiapannya, Raka kini sedang berfokus mengasah kemampuan Fundamentalnya. Salah satunya dengan terus mengasah kemampuan fundamental.

"Soalnya aku pengin jadi Achievement hunter. Makanya kalau mau bisa dapat, harus punya fundamental yang baik. Nggak hanya shooting, tapi semuanya," ungkap Raka.

 

Yehezkiel Mahesvra Fokus Tingkatkan Finishing

Penggawa Timnas Basket KU-16, Yehezkiel Mahesvra menjelaskan bahwa dirinya kini sedang mempertajam finishing-nya untuk mengikuti DBL Play Skills Competition. Hal ini dikarenakan ia merasa masih kurang maksimal berkaca dari evaluasi musim lalu.

Agar lebih efektif dalam melakukan program latihannya, Hezkie--sapaan akrabny-- memadukan program tersebut dengan beberapa drill conditioning. Sehingga kondisi fisiknya bisa kembali membaik setelah beberapa bulan berlatih di rumah karena pandemi.

Salah satunya dengan mengawali program latihan dengan jogging beberapa menit. Lalu, ia dan teman-temannya akan melakukan beberapa kali repetisi shooting, lay up, dan under ring dari beberapa spot. Setelahnya ditutup dengan Squat, plank, push up, sit up, dan back up.

"DBL Play Skills Competition ini aku buat untuk mengukur kemampuanku. Soalnya aku pengin bisa jadi Honda DBL Indonesia All-Star di musim ini," ujar Hezkie.

 

Ahmad Syahid Lakukan Program dengan Intensitas Tinggi

Ahmad Syahid, Siswa SMAN 1 Sewon punya target yang tinggi. Ia ingin menjadi pemain pertama yang menjadi DBL Play Elite Player di musim perdana penyelenggaraan DBL Play Skills Competition. Oleh sebab itu, ia terus meningkatkan kemampuannya selama jeda menuju kompetisi.

Salah satunya dengan melakukan program intensitas yang tinggi. Ia melakukan beberapa sesi fundamental dengan waktu 20 menit di setiap drillnya. Bukan hanya mengasah sense, Ahmad juga memperbaiki beberapa gerakan fundamentalnya agar semakin baik. 

"Contohnya sepeti dribble 20 menit, finishing 20 menit, ball handling juga 20 menit. Semuanya dilakukan non-stop dan difokuskan ke detail gerakannya. Nggak sekadar berlama-lama," tambahnya.

 

500 kali lay up Jadi Makanan Harian Shafirra Ayesha

Penggawa andalan srikandi SMAN 3 Sidoarjo, Shafirra Ayesha menjelaskan bahwa dalam program latihannya untuk menyambut DBL Play Skills Competition, ia tak mau main-main.

Hal ini terbukti dari bagaimana semangatnya dalam melakukan program latihan. Bahkan, dalam satu sesi latihan finishing saja, ia bisa melakukan 500 kali layup kanan dan kiri loh!

Belum berhenti di situ, ia juga menambah porsi latihannya dengan shooting baik mid range maupun under ring selama 10 menit tanpa henti.

"Selain itu, aku juga menambah latihan dribble di rumah. Biar menajamkan kemampuanku. Apalagi sense-ku benar-benar berkurang setelah empat bulan latihan di rumah," tambahnya.

 

Gunakan Tricky Tricks untuk Asah Fundamental

Selain melakukan drill dari pelatih, Wiku Aji juga memanfaatkan Youtube channel DBL Play untuk berlatih loh. Selain kerap melihat pertandingan basket, ia juga memanfaatkan program tricky tricks.

Siswa SMAN 5 Taruna Brawijaya ini menjelaskan bahwa dalam sehari-harinya di rumah, ia memanfaatkan drill ball handling dan vertical jump yang ada di tricky tricks

"Aku seneng banget belajar dari tricky tricks. Soalnya yang breakdown bener-bener di bagian detilnya. Contohnya kaya gimana dan apa efeknya kalau kita bisa balance," ungkapnya.(*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024