David Wijaya Sitepu memang bukan satu-satunya peserta dari Aceh. Tapi, dirinya serius untuk bisa membawa nama baik sekolah dan Aceh di DBL Play Skills Competition.
David benar-benar mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi virtual bergengsi ini. Sebab ia menilai kompetisi ini bukan hanya mempertemukan antar student-athlete di Aceh saja, melainkan juga se-Indonesia. "Kompetisi ini akan sangat ketat persaingannya," katanya.
Selama ini ia fokus meningkatkan kemampuan ball handling. Bahkan, ia menjadikan salah satu episode Youtube DBL Play soal ball handling drill sebagai refrensinya dalam latihan. Keseriusan lainnya juga terlihat dari intensitasnya berlatih.
"Jadwal rutin latihan tiga kali. Malahan terkadang aku berlatih setiap hari," aku siswa SMA Katolik Banda Aceh ini>
Ia punya target di DBL Play Skills Competition. Misi utamanya adalah tembus menjadi DBL Play Elite Player. Selain itu ia juga ingin menunjukkan kualitas sekolahnya untuk bisa berlaga di Honda DBL.
"Aku sangat ingin bertanding di Honda DBL. Karena aku ingin mengetahui seberapa jauh kemampuanku dari hasil latihan selama pandemi ini," ucap siswa kelas X itu.
Motivasi untuk tembus top 10 putra menjadi motivasinya untuk bisa melibas semua challenge di DBL Play Skills Competition nanti. Dirinya cukup percaya diri. Ia terus mempelajari beberapa materi yang harus diperdalam agar bisa maksimal dalam mengerjakan tantangan. Terutama untuk challenge shooting.
"Soalnya, terkadang form shooting sama akurasi tembakanku masih perlu ditingkatkan," ungkapnya. (*)