Tim putri SMAN 82 Jakarta hampir saja membuat kejutan di Honda DBL DKI Jakarta Series 2019-South Region. Selangkah lagi, Dini Oktaviani dan kolega bisa tembus ke final penyisihan regional Selatan.
Hanya saja harapan itu pupus. Mereka menerima kekalahan dari SMAN 70 Jakarta di semifinal. Dan harus mengubur mimpiya melesat ke Championship Series musim kemarin.
Walaupun kalah, pencapaian musim kemarin menjadi hal yang berkesan bagi Dini. Dara 16 tahun itu tidak menyangka hampir melenggang ke final.
"Musim lalu pencapaian terbesar buat kami. Itu sangat berkesan banget buatku, tim, dan semua anak-anak SMAN 82 Jakarta," terangnya.
Bukan hanya bisa masuk semifinal saja, musim lalu juga sangat berkesan karena Dini masuk nominasi first-second team Honda DBL DKI Jakarta.
Tak ingin tampil lebih buruk dibanding tahun sebelumnya, Dini meningkatkan kualitas skill individunya selama di rumah. Daha, julukan SMAN 82 Jakarta, sebenarnya sudah berlatih bersama sejak awal ajaran baru. Namun mereka latihan virtual saat kasus pandemi bertambah.
Meski saat ini harus stop latihan di lapangan, Dini dan tim tetap diberiikan materi untuk dilakukan di rumah. Dini sendiri terfokus untuk mempertebal skill ball handling-nya. "Secara fisik aku kejar juga, biasanya lari sih," tuturnya.
Selain soal skill individu, menurut Dini, hal yang perlu diperbaiki adalah bangun chemistry tim biar paham satu sama lain dan saling percaya. Secara pribadi, ia juga tengah memperbaiki pemahan strategi dari pelatih.
"Aku juga bakal meningkatkan kepercayaan antarrekan setim," tambahnya.
Untuk komposisi tim yang baru Dini cukup percaya diri. Apalagi, tambahan pemain segar dari para rookie, turut membantu kekutan Daha. "Coach kami belum menentukan tim utama, tapi ada beberapa opsi tambahan dari anak kelas X. Tunggu saja nanti 2021," tegasnya. (*)
