Albaihaqi Bagaskara bisa tersenyum manis usai membela SMAN 1 Solok di perhelatan Honda DBL West Sumatera Series musim lalu. Pasalnya forward berusia 18 tahun itu berhasil mencatatkan rekor baru untuk almamaternya. SMAN 1 Solok bisa tembus babak delapan besar. Baginya, ini menjadi kado terindah buatnya setelah lulus dari SMAN 1 Solok.
"Ini hal yang luar biasa, banyak pengorbanan. Makanya aku anggap prestasi tahun lalu sangat fantastis. Ini berkat bimbingan dari pelatih kami, coach Eko Jundri dan kerja sama yang keras dari seluruh rekan tim," katanya.
Pemain yang akrab disapa Abeng itu juga berkontribusi baik untuk tim. Dirinya berhasil mencetak 22 poin, 19 rebound, dan enam steal buat SMAN 1 Solok.
Keberhasilannya dan tim melenggang ke fase big eight ini diharapkan bisa jadi lecutan bagi juniornya nanti, agar bisa mencapai hasil lebih baik di Honda DBL musim ke-17 mendatang.
Untuk itu, ia memberikan pesan pada adik kelasnya. Supaya lebih meningkatkan lini pertahanan tim. "Defense tim masih kurang ngotot dan kuat. Termasuk juga fundamentalnya," terangnya.
"Masih banyak pekerjaan rumahnya yang harus diselesaikan. Tapi bukan jadi alasan untuk break the barriers jika ada kemauan," paparnya.
Abeng sendiri menceritakan, bagaimana rekan setimnya bisa hustle dalam bertanding. Menurutnya, cerita overtime saat menjamu MAN 2 Padang musim lalu, bisa dijadikan pelajaran berharga.
"Skor lawan unggul 15-14 pada kuarter keempat, dan sisa waktu tinggal sepersekian detik. Aku menyamakan skor, lalu lanjut overtime. Dan akhirnya kami berjuang untuk menang di sana,” paparnya.
Oleh sebab itu, kunci utama keberhasilan tim adalah dengan kerja keras bersama-sama. Serta tidak boleh ada kata malas. "Semua hasil yang ditorehkan tidak instan. Semua butuh proses. Mereka harus mengejar ketertinggalan supaya bisa menyaingi lawan," harapnya. (*)