Jennifer Oentoro menilai tim basket SMA Petra 1 Surabaya tak hanya mengajarkan dirinya tentang skill bermain basket. Lebih dari itu, mereka juga menjadi sarana mendewasakan dirinya secara tidak langsung.

Dara 17 tahun ini menceritakan, pada awalnya dia merupakan sosok yang mudah menyerah. Bahkan kerap pasrah terhadap keadaan. Berkat suntikan semangat dari coach Liem Filixs, perlahan dia mulai berubah dan tidak mudah putus asa.

"Yang nggak kalah penting adalah belajar solid. Soalnya basket itu kan permainan tim. Kalau timnya nggak solid, nggak bisa bonding baik di dalam maupun luar lapangan," ungkap alumnus SMP Petra 1 Surabaya tersebut.

Salah satu kunci kesolidan skuad Petra 1 adalah terbiasa kemana-mana bersama. Baik saat di sekolah maupun saat hangout di luar jam sekolah.

Bahkan, mereka punya jadwal khusus hangout loh. Setiap Jumat seusai latihan mereka senang-senang sama-sama. Mulai dari jalan di mal hingga makan bareng di restoran atau kedai kaki lima

"Pernah juga ke Malang rame-rame. Hal sesimpel ini berimbas besar ke tim. Jadi karena terbiasa bareng, jadi nggak lengkap saja kalau kurang satu orang," tambahnya.

Bagi Jennifer, chemistry yang terbangun ini juga bisa meringankan beban latihan. Jogging di siang hari hingga naik turun tangga ratusan kali akan terasa lebih ringan jika dilakukan bersama. Pasalnya mereka selalu mendukung satu sama lain.

Hal inilah yang diharapkan oleh Jennifer tetap terjaga. Sehingga bisa membuat tim bisa menjadi semakin tangguh. "Meskipun pandemi, jangan pernah malas-malasan. Harus tetap latihan dan mempersiapkan biar ketika DBL siap mereka juga siap," harapnya. (*)

Populer

Mulus ke Big Eight, Coach Bayu Beri Catatan untuk Tiga Empat
Bener Nggak Sih Olahraga Malam Nggak Bagus Buat Kesehatan?
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Championship Series: Dian Harapan Andalkan Dua Pemain Kunci