Meski harus angkat koper lebih awal, guard SMAN 7 Pontianak Jesicha Pramanda Yosepa mengaku bangga dengan apa yang diraih timnya. Pasalnya, teman-temannya sudah berusaha semaksimal mungkin di kompetisi Honda DBL musim lalu.

Jesicha bercerita, semua ini tak lepas dari dukungan sekolah. Salah satunya Pak Heri, guru Biologi yang juga merupakan pembina basket SMAN 7 Pontianak. Berkat Pak Heri pula, tim basket SMAN 7 Pontianak bisa mendapatkan yang terbaik di sekolah. Mulai dari fasilitas hingga perizinan.

"Pernah nih waktu itu kami mau sparring di sekolah. Nah, Pak Heri ini jadi sosok yang mau terjun langsung mengecat garis lapangan. Dari sini sih kami seolah semangat dan ingin memberikan yang terbaik untuk sekolah. Terutama Pak Heri," ungkap Jesicha.

Tak hanya dukungan dari sekolah, Jesicha juga bersyukur pernah menajdi bagian dari tim basket sekolahnya. Dari sini ia berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Jesicha menambahkan, sebelum mengenal basket basket, dia merupakan anak yang pemalas dengan jadwal yang kurang teratur. Namun semenjak masuk tim basket, dia terbiasa menjadi sosok yang disiplin dan mau bekerja keras. 

"Yang paling keras sih berat badan. Dari dulunya gendut sekarang jadi kurus. Soalnya terbiasa disiplin mulai dari latihan sampai makanan," tambahnya.

Dia berharap kepada adik kelasnya untuk tetap menjaga kesehatan terlebih dahulu. Pasalnya semakin aware dengan kesehatan maka Honda DBL bisa segera diselenggarakan di Pontianak.

"Memanfaatkan dulu latihan di rumah. Keluar seperlunya. Nanti kalau sudah mereda semua baru mulai latihan bersama. Kesehatan tetap nomor satu," tutur Jesicha. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game