Student athlete yang tahun ini baru saja naik ke kelas XII, tentu menyimpan hasrat lebih untuk tampil pada musim terakhirnya bersama sekolah kebanggaan. Hal itu yang juga dipendam oleh Abelia Chairunissa, salah satu punggawa SMAN 1 Metro Lampung. Perjuangan bersama pada Honda DBL Lampung Series musim lalu menjadi hal yang tidak akan terlupa baginya.
Karena itu dirinya bertekad untuk bisa membela Smansa (julukan SMAN 1) di tahun terakhirnya. “Tahun lalu sangat mengesankan, semua tawa dan tangis tim kita lalui bersama,” ujarnya.
Srikandi Smansa hampir saja bisa menembus final party Honda DBL Seri Lampung musim kemarin. Namun, sayangnya perjalanan panjang mereka terhenti di semifinal usai kalah dari SMAN 1 Natar.
“Lawan SMAN 1 Natar nggak akan terlupa sih. Mereka tim kuat, sulit sekali mengalahkan pemegang gelar juara terbanyak di DBL Lampung,” kenangnya.
Abel sendiri masih optimis bisa membela Smansa untuk yang terakhir kalinya. Terlepas dari diizinkan atau tidaknya oleh pihak sekolah. Ia pun turut menggenjot fisiknya. Baginya itulah materi penting di kala pandemi seperti ini.
“Ada juga evaluasi soal komunikasi. Tapi keadaan masih belum kondusif, kami jadi kurang intens berlatih bersama,” paparnya. Dara berusia 17 tahun itu pun tetap menyimpan rasa keinginan untuk membawa Smansa jadi kampiun. Soalnya ia memang ingin memberikan kesan manis di musim terakhirnya di Honda DBL bersama Smansa. “Tetep pokoknya harus champion!,” tandasnya dengan membara. (*)