Musim 2019 seolah menjadi tahunnya Stephannie Nandhika Tanadi. Bagaimana tidak, dia sukses membawa SMAN 5 Mataram melangkah hingga babak final dan menjadi runner up Honda DBL seri Nusa Tenggara Barat.
Belum berhenti di situ, Stephannie juga sukses melangkah ke Honda DBL Camp juga tak kalah gemilang. Dia berhasil melangkah hingga top 50 Campers dari ratusan pemain yang melakukan latihan khusus bersama World Basketball Academy Australia.
Torehan ini juga menjadi motivasi tersendiri bagi Stephannie untuk melangkah lebih jauh lagi. Bahkan, dia sudah menyusun banyak program. Baik dari latihan hingga program makanan.
"Semuanya dibantu sama mama. Jadi nggak hanya support materi saja, mama juga bantu aku menyusun program latihan, asupan nutrisi, bahkan sampai cara memanajemen waktu. Aku seneng banget punya mama yang benar-benar dukung aku," ungkap Stephannie.
Ia mengatakan, setiap minggunya ada program yang sudah diramu dan disiapkan bersama mamanya. Mulai dari latihan fisik, hingga fundamental yang bisa dilakukan di rumah. Terlebih kondisi pandemi membuatnya harus melakukan latihan mandiri.
Selain di rumah, terkadang Mama Tiffany Penny juga ikut menemani sang buah hati berlatih di pantai. Program latihan ini menjadi salah satu rahasia mengapa fisik para pemain Smala amat tangguh.
"Nah kalau latihan bersama, kami sudah mulai sejak lama sih. Dibuka dengan latihan fisik dan disisipi beberapa latihan khusus untuk memantapkan role setiap pemain," tambahnya.
Semangat yang ditunjukkan Stephannie ini tak hanya untuk Honda DBL Camp. Ia ingin membuktikan bahwa SMAN 5 Mataram layak untuk menjadi juara di musim depan. Terlebih, saat final musim lalu mereka kalah setengah bola di partai final.
"Aku mau kasih hadiah ke semua orang yang dukung karier basketku. Mulai dari mama, sekolah, teman-teman, hingga tim basket. Semoga bisa meraih yang terbaik di musim terakhirku," harap Stephannie. (*)